Kupang, inihari.co- Sampai hari ini Kota Kupang sebagai ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur masih menghadapi kendala dalam memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat akibat terbatasnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) maupun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Saat ini total APBD Kota Kupang baru sebesar 1 triliun 300 miliar rupiah yang bersumber dari dana transfer pemerintah pusat berupa Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK), serta dana bagi hasil dari pemerintah Provinsi ditambah PAD Kota Kupang sendiri.
Untuk PAD, target tahun 2025 sebesar 330 miliar. Target tersebut juga membutuhkan upaya keras untuk bisa terealisasi secara baik.
Keterbatasan anggaran tersebut dinilai Anggota DPRD Kota Kupang 4 periode asal Partai Golkar – Tellendmark Daud, membuat pemerintah sedikit kesulitan dalam memenuhi seluruh aspirasi dan pengeluhan warga terkait kebutuhan pembangunan dan pemenuhan kesejahteraan warga Kota Kupang.
Tellendmark Daud dalam reses tahap 2 DPRD Kota Kupang tahun 2024-2025 yang dilakukan dua hari berturut-turut di Kelurahan Oebufu, mengatakan, Kota Kupang masih jauh dari kata kemandirian. Untuk itu warga Kota Kupang dihimbau agar selalu memprioritaskan hal-hal urgen dalam menyampaikan aspirasi dan keluhan yang ingin segera dijawab dan dipenuhi oleh pemerintah.

Saat dirinya melakukan reses di RT 05 RW 02 Kelurahan Oebufu, berbagai aspirasi dan keluhan disampaikan warga kepada dirinya. Aspirasi dan keluhan warga itu antara lain, perbaikan jalan lingkungan depan Gereja Benyamin hingga jalan Soeverdi, pemasangan lampu jalan di 5 titik yang gelap, pengadaan kontainer sampah, dan bantuan sumur bor untuk pemenuhan air bersih bagi warga.
“Kami di sini susah sekali mendapatkan air bersih. Harus mengeluarkan biaya besar untuk pengadaan bak penampung dan biaya tangki untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Selain itu, sampah juga menjadi persoalan serius, sebab tanpa tempat pembuangan maka selalu terjadi penumpukan sampah di titik-titik tertentu,” kata Margaretha Olang Henukh selaku Ketua RT 05 yang hadir dalam reses tersebut pada Jumat (07/02/2025).
Sementara itu, dalam reses hari Sabtu, 08 Februari 2025 yang dilakukan di wilayah RT 19 RW 04 Kelurahan Oebufu, terdapat juga sejumlah aspirasi dan pengeluhan warga yang disampaikan ke Tellendmark Daud.
Salah satu permintaan warga tersebut datang dari Wellem Nifu yang meminta adanya pembangunan jalan gang sepanjang 100 meter untuk dijadikan akses bagi warga yang tinggal di sekitar wilayah tersebut. Ada juga permintaan pembangunan 2 jalan gang di lokasi berbeda yang diperuntukkan sebagai akses jalan warga.
Selain jalan, warga juga meminta adanya pengadaan lima titik lampu di sejumlah wilayah RW 04, termasuk 3 titik diantaranya untuk di wilayah RT 19.
Aspirasi masyarakat juga banyak yang masih membutuhkan bantuan BPJS gratis dari pemerintah. Hal itu bertujuan untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang murah sebab saat ini biaya pengobatan di saat sakit terlampau mahal dan susah dijangkau oleh sebagian besar masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Kupang – Tellendmark Daud mengatakan siap memperjuangkan seluruh aspirasi dan keluhan warga yang telah disampaikan.
Namun dirinya mengaku, aspirasi-aspirasi yang urgent yang akan menjadi prioritas baginya untuk diperjuangkan agar secepatnya bisa direalisasi oleh pemerintah, minimal di tahun anggaran 2026 mendatang.
“Anggaran Kota Kupang ini terbatas. Pemerintah tentunya tidak mampu untuk mewujudkan semua permintaan secara serentak, terlebih reses ini dilakukan di 12 titik oleh masing-masing 40 anggota dewan di wilayah Dapil pada 6 Kecamatan yang ada di Kota Kupang,” katanya.
Tellendmark Daud mencontoh, jika dirinya sebagai salah satu perwakilan rakyat dari Dapil Oebobo wajib melakukan reses di 12 titik, dengan 1 titik dapat menyerap belasan hingga puluhan permintaan warga, maka akan membutuhkan anggaran yang sangat besar untuk merealisasi semua hasil reses dewan.
“Untuk itu kita harus benar-benar berbesar hati untuk menentukan kebutuhan mana yang prioritas. Contohnya lampu jalan, kita mungkin dapat saya bantu secepatnya. Namun untuk jalan lingkungan dan gang, tentu harus dilihat secara skala prioritas,” ungkapnya.
Terkait permintaan sumur bor dan kontainer sampah, Tellend menyebutkan, akan berkoordinasi dengan pihak kelurahan untuk membantu merealisasi kebutuhan sumur bor, sedangkan kontainer sampah dipastikannya akan diupayakan untuk ada dalam tempo waktu yang tidak terlalu lama. (Yantho Sulabessy Gromang)
Discussion about this post