Kupang, inihari.co- Pasca kepemimpinan Walikota Kupang – Daniel Adoe dan Wakil Walikota Kupang – Daniel Hurek tahun 2007-2012, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Kupang hanya sebesar Rp. 50 milyar lebih. Di tangan Jonas Salean saat menjabat sebagai Walikota Kupang periode 2012-2017, PAD Kota Kupang meningkat 3 kali lipat, yakni mencapai Rp. 160 milyar lebih atau terjadi peningkatan 100 miliar lebih dari total sebelumnya.
Hal ini diungkapkan Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Kupang – Tellendmark Daud di hadapan ratusan warga Liliba pada Senin, 30 September 2024.
Menurut Wakil Rakyat 4 Periode (2009-2014, 2014-2019, 2019-2024, 2024-2029) ini, selama 16 tahun duduk di parlemen dan pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Kupang, Wakil Ketua DPRD Kota Kupang, dan juga Ketua Komisi 3 DPRD Kota Kupang, dirinya telah mengikuti perkembangan Kota Kupang dari masa ke masa dengan berbagai karakter Walikota dalam mengurus pemerintahan.
“Dan jika dilihat dari kemampuan intensifikasi dan ekstensifikasi objek pajak dan retribusi daerah untuk peningkatan PAD di Kota Kupang oleh seluruh Walikota yang pernah menjabat sejak berdirinya Kota ini, maka hanya di masa kepemimpinan Jonas Salean yang mampu menciptakan kenaikan PAD secara signifikan sebesar Rp. 100 milyar lebih selama 5 tahun, atau sebesar Rp. 20 milyar lebih setiap tahun,” katanya.
Tellendmark Daud mengatakan, semasa kepemimpinan Walikota Jonas Salean tahun 2012-2017, Kota Kupang belum seramai sekarang. Belum banyak hotel maupun restoran, tempat usaha, rumah makan dan swalayan atau pasar modern seperti saat ini. Tapi berkat kemampuan Jonas Salean dalam menata birokrasi dan melakukan pemungutan yang intensif pada seluruh objek pajak di Kota Kupang, hasilnya PAD naik secara signifikan dan seluruh program Pro Rakyat di masa kampanyenya bisa diwujudkannya secara baik.
Dikatakan, jika dibandingkan pada masa kepemimpinan pasca Jonas Salean 2012-2017 dan Walikota Kupang tahun 2017-2022, terlihat jelas perbedaan kemampuan pengelolaan objek pajak di Kota Kupang. Pasca Walikota Jonas Salean dengan PAD Rp. 160 miliar lebih, Walikota yang baru hanya mampu meningkatkan menjadi Rp. 174 milyar 900 juta dalam 5 tahun masa kepemimpinan, atau hanya terjadi kenaikan sebesar Rp. 14 miliar lebih.
“Bayangkan Jonas Salean mampu tingkatkan dari 50 milyar lebih menjadi 160 miliar lebih dalam tempo waktu 5 tahun. Namun Walikota selanjutnya hanya mampu tingkatkan dari 160 miliar lebih menjadi 174 miliar lebih. Artinya total kenaikan hanya 14 milyar lebih selama 5 tahun, atau setiap tahun hanya terjadi kenaikan sebesar 2 milyar lebih. Kalau hanya itu maka semua orang juga bisa melakukannya,” ujar Tellend.
Tellendmark Daud menjelaskan, dalam tempo waktu 2017 hingga 2022, keadaan Kota Kupang terjadi perubahan. Kota Kupang menjadi semakin ramai, dan jumlah objek pajak baru meningkat dengan jumlah yang signifikan. Ada banyak hotel-hotel baru, restoran, tempat usaha, rumah makan dan swalayan atau pasar modern baru seperti Alfamart dan lain sebagainya. Dengan begitu, harusnya PAD Kota Kupang meningkat tajam, sebab sumber pendapatan telah bertambah banyak dan beragam.
“Yang jadi pertanyaan, mengapa di tahun 2017 hingga 2022 tidak terjadi peningkatan PAD yang signifikan? Sementara di masa 2012 hingga 2017 saat Kota Kupang belum ramai saja bisa!? Ini artinya di tahun 2017 hingga 2022 tidak ada kemampuan dari pemimpin daerah dalam mengelola birokrasi untuk melakukan pemungutan secara baik, atau bisa saja telah terjadi kebocoran pada objek-objek pemungutan pajak yang ada,” katanya sembari menjelaskan bahwa pasca kepemimpinan Walikota periode 2017-2022, PAD Kota Kupang di tangan Penjabat bisa kembali naik mencapai 20 miliar per tahun.
“Ini ada apa? Kok terjadi perbedaan yang sangat signifikan. Saat Walikota tahun 2017-2022 menjabat 5 tahun, PAD hanya naik 14 miliar lebih. Sementara Penjabat yang hanya 1 tahun, kenaikan PAD bisa 20 miliar,” tandasnya keheranan.
Untuk itu Tellendmark Daud mengingatkan seluruh masyarakat agar di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Kupang bulan November tahun 2024 ini masyarakat harus cerdas dalam memilih, yakni memberikan suara bagi Calon Walikota Kupang Jonas Salean yang telah terbukti mampu mengelola birokrasi dan keuangan daerah termasuk potensi pajak untuk digunakan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat serta meningkat kesejahteraan rakyat. (Yantho Sulabessy Gromang)
Discussion about this post