• Home
  • NTT Ini Hari
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Polkam
  • Pendidikan
  • Nasional
  • Wisata
  • Profil
Minggu, Oktober 26, 2025
  • Login
Ini Hari
  • Home
  • NTT Ini Hari
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Polkam
  • Pendidikan
  • Nasional
  • Wisata
  • Profil
No Result
View All Result
  • Home
  • NTT Ini Hari
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Polkam
  • Pendidikan
  • Nasional
  • Wisata
  • Profil
No Result
View All Result
Ini Hari
No Result
View All Result
Home Kupang Metro

Ini Perbandingan PAD Kota Kupang Pasca Kepemimpinan Jonas Salean Sebagai Walikota

michlaura by michlaura
in Kupang Metro, NTT Ini Hari, Polkam
0
Ini Perbandingan PAD Kota Kupang Pasca Kepemimpinan Jonas Salean Sebagai Walikota

Ketua Fraksi Golkar Kota Kupang - Tellendmark Daud

Share on Facebook Share
Share on Pinterest Pin it
Share on TwitterTweet
Send To Devices Send

Kupang, inihari.co- Pasca kepemimpinan Walikota Kupang – Daniel Adoe dan Wakil Walikota Kupang – Daniel Hurek tahun 2007-2012, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Kupang hanya sebesar Rp. 50 milyar lebih. Di tangan Jonas Salean saat menjabat sebagai Walikota Kupang periode 2012-2017, PAD Kota Kupang meningkat 3 kali lipat, yakni mencapai Rp. 160 milyar lebih atau terjadi peningkatan 100 miliar lebih dari total sebelumnya.

Hal ini diungkapkan Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Kupang – Tellendmark Daud di hadapan ratusan warga Liliba pada Senin, 30 September 2024.

Menurut Wakil Rakyat 4 Periode (2009-2014, 2014-2019, 2019-2024, 2024-2029) ini, selama 16 tahun duduk di parlemen dan pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Kupang, Wakil Ketua DPRD Kota Kupang, dan juga Ketua Komisi 3 DPRD Kota Kupang, dirinya telah mengikuti perkembangan Kota Kupang dari masa ke masa dengan berbagai karakter Walikota dalam mengurus pemerintahan.

“Dan jika dilihat dari kemampuan intensifikasi dan ekstensifikasi objek pajak dan retribusi daerah untuk peningkatan PAD di Kota Kupang oleh seluruh Walikota yang pernah menjabat sejak berdirinya Kota ini, maka hanya di masa kepemimpinan Jonas Salean yang mampu menciptakan kenaikan PAD secara signifikan sebesar Rp. 100 milyar lebih selama 5 tahun, atau sebesar Rp. 20 milyar lebih setiap tahun,” katanya.

Tellendmark Daud mengatakan, semasa kepemimpinan Walikota Jonas Salean tahun 2012-2017, Kota Kupang belum seramai sekarang. Belum banyak hotel maupun restoran, tempat usaha, rumah makan dan swalayan atau pasar modern seperti saat ini. Tapi berkat kemampuan Jonas Salean dalam menata birokrasi dan melakukan pemungutan yang intensif pada seluruh objek pajak di Kota Kupang, hasilnya PAD naik secara signifikan dan seluruh program Pro Rakyat di masa kampanyenya bisa diwujudkannya secara baik.

Dikatakan, jika dibandingkan pada masa kepemimpinan pasca Jonas Salean 2012-2017 dan Walikota Kupang tahun 2017-2022, terlihat jelas perbedaan kemampuan pengelolaan objek pajak di Kota Kupang. Pasca Walikota Jonas Salean dengan PAD Rp. 160 miliar lebih, Walikota yang baru hanya mampu meningkatkan menjadi Rp. 174 milyar 900 juta dalam 5 tahun masa kepemimpinan, atau hanya terjadi kenaikan sebesar Rp. 14 miliar lebih.

“Bayangkan Jonas Salean mampu tingkatkan dari 50 milyar lebih menjadi 160 miliar lebih dalam tempo waktu 5 tahun. Namun Walikota selanjutnya hanya mampu tingkatkan dari 160 miliar lebih menjadi 174 miliar lebih. Artinya total kenaikan hanya 14 milyar lebih selama 5 tahun, atau setiap tahun hanya terjadi kenaikan sebesar 2 milyar lebih. Kalau hanya itu maka semua orang juga bisa melakukannya,” ujar Tellend.

Tellendmark Daud menjelaskan, dalam tempo waktu 2017 hingga 2022, keadaan Kota Kupang terjadi perubahan. Kota Kupang menjadi semakin ramai, dan jumlah objek pajak baru meningkat dengan jumlah yang signifikan. Ada banyak hotel-hotel baru, restoran, tempat usaha, rumah makan dan swalayan atau pasar modern baru seperti Alfamart dan lain sebagainya. Dengan begitu, harusnya PAD Kota Kupang meningkat tajam, sebab sumber pendapatan telah bertambah banyak dan beragam.

“Yang jadi pertanyaan, mengapa di tahun 2017 hingga 2022 tidak terjadi peningkatan PAD yang signifikan? Sementara di masa 2012 hingga 2017 saat Kota Kupang belum ramai saja bisa!? Ini artinya di tahun 2017 hingga 2022 tidak ada kemampuan dari pemimpin daerah dalam mengelola birokrasi untuk melakukan pemungutan secara baik, atau bisa saja telah terjadi kebocoran pada objek-objek pemungutan pajak yang ada,” katanya sembari menjelaskan bahwa pasca kepemimpinan Walikota periode 2017-2022, PAD Kota Kupang di tangan Penjabat bisa kembali naik mencapai 20 miliar per tahun.

“Ini ada apa? Kok terjadi perbedaan yang sangat signifikan. Saat Walikota tahun 2017-2022 menjabat 5 tahun, PAD hanya naik 14 miliar lebih. Sementara Penjabat yang hanya 1 tahun, kenaikan PAD bisa 20 miliar,” tandasnya keheranan.

Untuk itu Tellendmark Daud mengingatkan seluruh masyarakat agar di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Kupang bulan November tahun 2024 ini masyarakat harus cerdas dalam memilih, yakni memberikan suara bagi Calon Walikota Kupang Jonas Salean yang telah terbukti mampu mengelola birokrasi dan keuangan daerah termasuk potensi pajak untuk digunakan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat serta meningkat kesejahteraan rakyat. (Yantho Sulabessy Gromang)

Tellendmark Daud, Wajah Konsistensi dan Kecerdasan Politik di Parlemen Kota Kupang

Warga Fatululi Sampaikan Aspirasi Prioritas, Tellendmark Daud: Demi Kepentingan Bersama

Tellendmark Daud Menilai Pemkot Kupang Melanggar Perda Jika Tak Kunjung Cairkan Dana Hibah PMI

Tellendmark Daud Sesalkan Penertiban Aset Yang Digunakan PMI Oleh Pemkot Kupang

Dewan Minta Pemkot Kupang Kelola Potensi Pajak Untuk Tingkatkan PAD

Developer Perumahan Diwajibkan Sediakan Sarana Rekreasi Anak

Tellendmark Daud Siap Perjuangkan Aspirasi Masyarakat, Terlebih Yang Urgent

Pembangunan Jaringan Perpipaan Air Bersih Bagi Masyarakat Baru 63 Persen

Hasil Sewa Kendaraan Berat Tahun 2024 Sebesar 6 Juta Rupiah

Seribu Simpatisan Hadiri Kampanye Jonas Salean di Markas SAGA

Ini Tiga Sumber Pendapatan Ketua RT jika Jonas Salean Jadi Walikota

Berharap Jonas Salean Menang, Sekolah Gratis Didambakan Tanpa Bebani Orang Tua Murid

Post Views: 890
Tags: Jonas SaleanSukardan AloysiusTellendmark Daud
Advertisement Banner
Previous Post

Di Alak, Tim Pemenangan Jonas – Alo Pastikan Pilkada Berjalan Tanpa Kampanye Hitam

Next Post

Bendungan Temef di Provinsi NTT Diresmikan Presiden Jokowi

michlaura

michlaura

Next Post
Bendungan Temef di Provinsi NTT Diresmikan Presiden Jokowi

Bendungan Temef di Provinsi NTT Diresmikan Presiden Jokowi

Discussion about this post

Ini Hari

We bring you the best Premium WordPress Themes that perfect for news, magazine, personal blog, etc. Check our landing page for details.

Follow us

Recent News

Kejari Kupang Tetapkan Dua Tersangka Dugaan Korupsi Pembangunan Puskesmas Oesao

Kejari Kupang Tetapkan Dua Tersangka Dugaan Korupsi Pembangunan Puskesmas Oesao

Warga Maulafa Butuh Perhatian Pemerintah Bagi Pengembangan UMKM

Jemari Yoseph Dogon: Suara Golkar dari Maulafa yang Menempatkan Rakyat di Urutan Pertama

Categories

  • Ekbis
  • Entertainment
  • Hukrim
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Konstruksi
  • Kupang Metro
  • Kupang Oelamasi
  • Nasional
  • NTT Ini Hari
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Polkam
  • Profil
  • Wisata
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Terms of Service

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Home
  • NTT Ini Hari
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Polkam
  • Pendidikan
  • Nasional
  • Wisata
  • Profil

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In