Kupang, inihari.co- Dipilih karena dinilai cakap dan mampu, dipilih karena dipercaya, sehingga ketika menjalani reses perdana, anggota DPRD Kota Kupang yang berusia muda ini dititipkan sejumlah aspirasi oleh masyarakat untuk diperjuangkannya agar menjadi perhatian pemerintah dalam program dan kebijakan pembangunan Kota Kupang di tahun 2025 mendatang.
Dalam reses tahap satu DPRD Kota Kupang tahun 2024-2025, salah satu titik konstituen yang didatangi Randi Daud adalah masyarakat di Kelurahan Bakunase 2.
Di sana, dirinya mendapat masukan terkait harapan pemuda dan UMKM yang sampai hari ini terkesan belum diperhatikan secara maksimal oleh pemerintah Kota Kupang.
Dede (22), warga kelurahan Bakunase 2 yang hadir saat reses mengatakan, sampai hari ini belum terlihat jelas peran pemerintah dalam mendukung orang muda Kota Kupang untuk mendapatkan pelatihan ketrampilan serta lowongan pekerjaan yang luas.
Menurutnya, jika bicara tentang nasib orang muda, maka sampai hari ini banyak yang menganggur. Bahkan yang bertitel sarjana pun terlampau banyak yang tidak memiliki pekerjaan, apalagi mereka yang memiliki ijazah terbatas, tentu akan lebih sulit dalam mencari pekerjaan.
“Untuk itu sebagai sesama orang muda saya titipkan harapan agar diperjuangkan nasib orang muda. Salah satunya dengan digiatkan sarana pelatihan ketrampilan dan perbanyak lowongan kerja,” ungkap Dede kepada Randi Daud, Kamis (07/11/2024).
Keluhan warga yang disampaikan ke Randi Daud juga datang dari pelaku UMKM. Pasalnya, dana PEM yang dikelola oleh LPM di Kelurahan Bakunase 2 terkesan tebang pilih sehingga mereka sebagai pelaku UMKM sangat sulit mendapatkan dana tersebut.
Warga kelurahan Bakunase 2 juga mengeluhkan soal kehadiran Alfamart dan Indomaret yang terus menjamur di seluruh Kota Kupang. Kehadiran kedua minimarket tersebut dinilai telah mematikan usaha pelaku UMKM yang ada di Kota Kupang.
Menanggapi hal tersebut, Randi Daud mengatakan akan menyampaikan sekaligus memperjuangkan seluruh aspirasi dan keluhan warga itu.
Menurutnya, memang orang muda harus diberi bekal pelatihan ketrampilan yang memadai agar mampu menciptakan lapangan kerja sendiri.
Modal usaha juga menjadi perhatian Randi Daud. Dirinya menjelaskan bahwa jika tidak ada program pemerintah yang memperhatikan kebutuhan modal usaha bagi orang muda maka secara tidak langsung pemerintah sedang menciptakan gelombang pengangguran yang besar di Kota Kupang untuk masa sekarang dan masa yang akan datang.
“Lapangan kerja saat ini sangat terbatas. Bagaimana kita bisa mengakomodir orang muda untuk mandiri jika modal usaha dan ketrampilan kerja tidak mereka miliki,” ujarnya tegas.
Untuk itu, dirinya berjanji akan menyuarakan hal tersebut dengan merangkul para wakil rakyat lainnya agar persoalan ini bisa diperjuangkan bersama demi masa depan orang muda dan Kota Kupang yang lebih baik.
Dirinya juga akan mendorong pemerintah agar memperhatikan lapangan pekerjaan bagi orang muda, sehingga orang muda juga dapat bekerja dan menghidupi diri secara mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
“Termasuk soal minimarket Alfamart dan Indomaret, saya akan minta pemerintah agar penyebarannya di wilayah Kota Kupang dibatasi. Jam layanan mereka juga harus dikurangi dan tidak boleh buka selama 24 jam sebab hanya akan mematikan usaha lokal dan UMKM milik warga,” katanya.
Terkait penyaluran dana PEM oleh LPM di kelurahan, Randi Daud dengan tegas mengatakan akan meminta perhatian pemerintah untuk mengevaluasi seluruh pengelolaan dana PEM yang ada, terlebih di Kelurahan Bakunase 2.
Menurutnya, jika penyaluran dana PEM tidak tepat sasaran maka pemerintah jangan berharap banyak ada peningkatan ekonomi yang bisa mensejahterakan masyarakat.
“Harus ada evaluasi dari pemerintah untuk menjaga agar tidak ada permainan kotor dari pihak LPM yang mungkin hanya memberikan dana PEM bagi orang tertentu, orang dekat, apalagi yang sudah mapan secara ekonomi. Dan hal itu akan saya sampaikan dalam sidang APBD Murni sehingga menjadi perhatian bersama dengan pemerintah,” tutupnya. (Yantho Sulabessy Gromang)




Discussion about this post