Kupang, inihari.co- Anggota DPRD Kota Kupang asal Partai Golkar dari Dapil Kota Lama dan Kota Raja – Randi Daud melaksanakan tugasnya sebagai wakil rakyat dengan melakukan reses untuk menjaring aspirasi masyarakat yang akan diperjuangkannya dalam sidang mendatang, sekaligus mensosialisasikan program dan kebijakan yang sudah diambil pemerintah Kota Kupang bersama dewan dalam sidang sebelumnya.
Untuk reses tahap 2 tahun anggaran 2024-2025 ini, salah satu titik penyerapan aspirasi yang dilakukan oleh Randi Daud adalah di wilayah Kelurahan Naikoten 2.
Dalam reses yang dilakukan pada Minggu (09/02/2025), terlihat jelas antusias warga Naikoten 2 yang hadir untuk bertemu Randi Daud demi mendengar sosialisasi sekaligus untuk menyampaikan aspirasi dan keluhan mereka. Warga mengaku simpatik dengan sosok Anggota Dewan muda tersebut karena dinilai cakap dan mampu memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. Tidak tanggung-tanggung, warga yang hadir dalam reses Randi Daud jauh melebihi kapasitas yang telah disiapkan.
Dalam reses itu, banyak warga menyampaikan aspirasi mereka. Salah satunya datang dari Babong Lanang, warga RT 06 RW 03. Babong meminta Randi Daud untuk membantu mereka mendapatkan beasiswa dari pemerintah bagi anak-anak di Kelurahan Naikoten 2 yang kini duduk sebagai mahasiswa di perguruan tinggi.
Aspirasi juga datang dari Feri Saba, warga RT 07 RW 04. Dirinya meminta adanya perbaikan lampu penerangan jalan gang di lingkungannya yang telah lama padam atau rusak.
Menurut Feri Saba, persoalan lampu jalan yang rusak tersebut sebelumnya telah dilaporkan langsung ke kantor Walikota namun belum mendapat respon hingga saat ini.
Dari Laus Kembo, warga RT 06 RW 03, meminta Randi Daud untuk memperjuangkan pembangunan lubang resapan air di jalan lingkungan depan rumahnya. Pasalnya, pada titik jalan depan rumah Laus Kembo sering tercipta genangan air, baik di musim hujan maupun di musim panas sehingga menggangu aktivitas.
“Saat musim panas pun sering ada genangan di rumah saya. Air buangan dari tetangga entah bekas cucian atau apapun itu jika sudah meluap ke jalan maka akan terkumpul tepat di titik jalan depan rumah saya,” katanya.
Sedangkan dari kumpulan para ibu-ibu Naikoten 2, pada umumnya meminta Randi Daud untuk membantu mereka mendapatkan modal UMKM agar mereka pun bisa gunakan demi peningkatan ekonomi keluarga.
Menanggapi seluruh aspirasi warga yang telah disampaikan, Randi Daud menyatakan siap memperjuangkan semuanya itu demi kesejahteraan dan kenyamanan warga.
Terkait permintaan beasiswa dari pemerintah bagi mahasiswa, Randi Daud mengatakan akan berkoordinasi dengan Bagian Kesra Setda Kota Kupang untuk mengakomodir hal tersebut.
Sementara terkait permintaan perbaikan lampu penerangan jalan gang di RT 07, langsung direspon Randi Daud dengan berkoordinasi ke dinas terkait. Hasilnya, petugas pun langsung datang ke lokasi untuk melihat persoalan yang ada.
Untuk lubang resapan di depan rumah warga Laus Kembo, Randi Daud mengaku akan berkoordinasi dengan pihak Dinas PUPR Kota Kupang agar segara menanggapi persoalan tersebut, baik secara pribadi maupun melalui rekan Fraksi Partai Golkar yang ada di Komisi 3 yang bermitra langsung dengan Dinas PUPR.
Bagi ibu-ibu yang membutuhkan modal UMKM, Randi berjanji akan bersuara dalam sidang mendatang agar pemerintah bisa menghadirkan program bantuan bagi warga Kota Kupang pelaku UMKM.
“Saya juga akan cek ke dinas sosial maupun instansi terkait lainnya sehingga jika memang program bantuan bagi pelaku UMKM selama ini sudah ada maka akan saya perjuangkan bagi ibu-ibu Naikoten 2,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Jumat (07/02/2025), Randi Daud juga sempat melakukan reses di wilayah Kelurahan Pasir Panjang. Dalam reses tersebut, banyak keluhan warga yang disampaikan, diantaranya terkait masalah sampah yang kian menumpuk dan permintaan bantuan alat tangkap bagi nelayan.
Menanggapi keluhan dan permintaan tersebut, Randi Daud mengatakan akan berkoordinasi dengan Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DLHK) Kota Kupang untuk mengatasi masalah sampah.
“Masalah sampah memang sampai saat ini menjadi masalah besar di Kota Kupang. Hampir di semua kelurahan mengeluhkan hal yang sama. DPRD Kota Kupang mendorong DLHK Kota Kupang untuk bekerja maksimal, dan kami siap mendukung anggaran untuk memaksimalkan kerja mereka di lapangan,” katanya.
Sementara bagi para nelayan, Randi mengaku akan memperjuangkan agar Dinas Perikanan Kota Kupang dapat menyediakan pengadaan bantuan alat tangkap bagi nelayan, termasuk tempat pengawetan ikan berupa box pendingin atau cool box. (Yantho Sulabessy Gromang)
Discussion about this post