Kupang, inihari.co- Sejak tahun 1975, dengan bangunan sederhana berdinding kayu, warga jemaat Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Elim Enobesa Klasis Mollo Barat sudah memulai melakukan kegiatan ibadah keagamaan secara rutin sesuai iman Kristen yang mereka anut.
Walaupun hanya terdiri dari masyarakat petani dengan jumlah 20-an Kepala Keluarga (KK), namun mereka tetap tekun dalam Doa dan terus berupaya membangun sebuah gedung kebaktian yang layak bagi TUHAN.
Melalui usaha sederhana yakni mengumpulkan batu dan pasir secara mandiri serta berpatungan dana secara sukarela, jemaat GMIT Elim Enobesa kemudian bergotong-royong bekerja meningkatkan konstruksi bangunan gedung kebaktian atau gereja mereka secara perlahan.
Sejak tahun 2015, gereja yang berlokasi di Desa Bolito, Kecamatan Mollo Selatan itu mulai direncanakan untuk dibangun menjadi sebuah gereja yang lebih besar dengan konstruksi tembok permanen dan modern. Dan dari perjuangan yang panjang dan didukung oleh sejumlah pihak yang peduli, semua impian itu akhirnya terwujud.
Gereja GMIT Elim Enobesa akhirnya diresmikan dan dilakukan pentahbisan, dan Peresmian serta pentahbisan gereja itu dilakukan pada Minggu, 4 Agustus 2024, bertepatan dengan hari ulang tahun (HUT) ke 49 berdirinya jemaat GMIT Elim Enobesa.
Pendeta (Pdt.) Afni Tallo–Loa, S.Th selaku ketua majelis jemaat GMIT Elim Enobesa, mengatakan bahwa pembangunan gereja ini terwujud berkat komitmen bersama seluruh jemaat dengan segala upaya yang dilakukan. Jemaat punya kemauan dan semangat yang besar sehingga semua usaha dapat terus berjalan sampai final.
“Ada banyak berkat TUHAN yang datang dari orang-orang yang membantu kami. Semuanya itu karena jemaat punya kemauan yang luar biasa walau dalam keterbatasan sehingga TUHAN membuka jalan melalui bantuan dari tangan orang-orang baik. Semangat membangun dari para jemaat yang didasari kerinduan memiliki gereja layaknya jemaat lain, telah menjadi dasar utama terwujudnya pembangunan gereja,” katanya.
Menurut Pdt. Afni, kehadirannya ke tengah-tengah jemaat GMIT Elim Enobesa dimulai pada tahun 2019. Saat itu pembangunan gereja sementara berjalan hingga bangunan tembok plester kasar.
Dirinya kemudian bersama jemaat mulai melanjutkan pembangunan gereja tersebut. Jemaat terus mengumpulkan batu dan pasir untuk dijual, dan dirinya berupaya dengan cara melobi ke relasi untuk mendapatkan dukungan.
“Saat masuk tahun 2019 gereja baru sampai pembangunan tembok dengan kondisi plester kasar. Saya bersama jemaat kemudian berupaya melanjutkan pembangunan itu termasuk plafon dan keramik. Hasil kalkulasi kami membutuhkan sedikitnya 277 juta rupiah untuk capai tahap finishing. Tahap demi tahap, hingga tahun 2023 pembangunan plafon dan keramik akhirnya selesai,” ungkapnya.
Pdt. Afni mengaku, pembangunan gereja tidak terlepas dari bantuan pihak luar yang peduli akan jemaat GMIT Elim Enobesa. Ada banyak tangan-tangan berkat yang dipakai TUHAN untuk membantu, salah satunya adalah jemaat yang pernah bersamanya di gereja GMIT Lahairoi Namosain Kupang yakni Yafet Yeferson Horo.
Diceritakan, saat itu pembangunan sudah masuk ke tahap akhir dan jemaat membutuhkan dana sebesar 80 juta rupiah. Yafet Yeferson Horo yang ditemuinya secara langsung, memberikan bantuan sebesar 75 persen dari total dana yang dibutuhkan.
“Dari dana itu akhirnya kami bisa menyelesaikan pembangunan gedung gereja. Kini tinggal pagar gereja yang masih akan kami upayakan untuk membangunnya,” ujarnya.
Saat ini jemaat Gereja GMIT Elim Enobesa telah mencapai 101 KK dengan total sebanyak 300-an jiwa.
Dalam acara peresmian dan pentahbisan Gereja GMIT Elim Enobesa, hadir Ketua Sinode GMIT – Pdt. Samuel Benyamin Pandie dan Penjabat Bupati TTS – Drs. Seperius Edison Sipa, M.Si.
Jemaat Gereja GMIT Elim Enobesa terlihat bangga dan tidak membayangkan akan ada banyak orang yang ikut hadir dalam acara tersebut. Dari sebanyak 50 undangan yang mereka keluarkan, ternyata dihadiri oleh sekitar 300an orang yang berasal dari di luar jemaat.
“Kami bangga, kami senang, sebab TUHAN telah berkati apa yang telah kami lakukan. Ini adalah pelajaran berharga untuk jangan pernah kuatir dan jangan pernah takut walau kita punya keterbatasan, sebab kita memiliki kekurangan tapi kita punya TUHAN YESUS yang luar biasa,” ungkap Pdt. Afni.
Dirinya menghimbau agar para jemaat Gereja GMIT Elim Enobesa dapat menjaga kebersihan dan ketertiban gereja secara baik, dan terus menggunakannya untuk beribadah agar semakin setia dan semakin tekun dalam pelayanan kepada TUHAN. (Yantho Sulabessy Gromang)
Discussion about this post