Kupang, inihari.co- Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Kupang, Yafet Yeferson Horo, kembali melaksanakan kegiatan reses dalam masa sidang tahun 2024/2025. Kali ini, Yafet turun langsung menyerap aspirasi masyarakat di Kelurahan Mantasi, Kecamatan Alak, Kota Kupang.
Dalam pertemuan bersama warga, sejumlah persoalan mendesak disampaikan, salah satunya dari Yeli Selly yang menyoroti kerusakan jalan di wilayah Mantasi hingga batas Kelurahan Manutapen. Ia menyebut, jalan yang sebelumnya telah di-hotmix menjadi rusak akibat proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kali Dendeng. Lebih disayangkan lagi, perbaikan yang dilakukan kontraktor hanya menggunakan semen yang kualitasnya tidak baik.
“Ini semua gara-gara pembangunan SPAM Kali Dendeng yang tidak bertanggung jawab. Jalan yang tadinya bagus, sekarang rusak berat,” tegas Yeli Selly.
Selain itu, Yeli juga menyampaikan kebutuhan warga akan pangkalan minyak di Kelurahan Mantasi. Selama ini, warga terpaksa mencari minyak hingga ke Fatufeto dan LLBK, dan kerap mendapat penolakan karena bukan warga setempat. Ia pun meminta agar ada perhatian serius terkait hal ini.
Masih dalam kesempatan yang sama, Yeli juga menyuarakan harapan warga RT 01 dan RT 02 untuk pembangunan tangga menuju Kali Mantasi serta usulan jalan alternatif ke wilayah mereka. Saat ini, akses satu-satunya melalui Kelurahan Airmata yang jalannya sempit. Jika terjadi kegiatan besar di Airmata, warga Mantasi harus memutar jauh, yang menyulitkan terutama dalam kondisi darurat seperti saat ada warga sakit atau meninggal.
Sementara itu, Ketua RW 01, Selsiana Sandy Lede menyampaikan keluhan terkait pengelolaan Dana Kelurahan Mantasi yang menurutnya lebih banyak dikendalikan oleh Camat Alak. Ia menegaskan, yang lebih tahu kebutuhan masyarakat adalah Lurah dan warga Mantasi sendiri. Dana tersebut, lanjutnya, seharusnya bisa juga diarahkan untuk mendukung UMKM setempat.
Keluhan lain datang dari Yuliana Balle, yang menyoroti minimnya perhatian terhadap operasional kader Posyandu. Ia menyebut, dana yang seharusnya diterima tiap triwulan, baru cair untuk tiga bulan saja. “Sejak April sampai sekarang, bulan Agustus, belum juga terima. Padahal kami kader kerja dengan tulus dan sukarela. Bahkan harus sweeping kalau warga tak datang ke Posyandu,” ujar Yuliana. Ia mengusulkan agar dana operasional dinaikkan menjadi Rp100 ribu per bulan, dari sebelumnya hanya Rp50 ribu.
Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Yafet Yeferson Horo menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan kebutuhan masyarakat. Ia langsung menyatakan siap memberikan bantuan 30 sak semen dan 1 ret pasir untuk pembangunan tangga menuju Kali Mantasi di RT 01 dan RT 02. Selain itu, ia juga membuka akses bantuan tenda dan kursi secara gratis bagi masyarakat Mantasi bila dibutuhkan.
Soal kerusakan jalan akibat proyek SPAM Kali Dendeng, Yafet berjanji akan menyampaikan langsung kepada Walikota Kupang agar segera dilakukan perbaikan.
“Jalan itu awalnya bagus. Tapi sekarang rusak berat karena proyek. Kita akan minta pertanggungjawaban dan saya akan usulkan ke Walikota untuk segera kembalikan kondisinya,” tegas Yafet.
Terkait pengelolaan dana kelurahan, Yafet juga menyatakan akan memanggil Camat Alak untuk menjelaskan transparansi dan mekanisme pengelolaannya.
“Warga punya hak untuk tahu. Lurah dan masyarakat lebih tahu kebutuhan wilayahnya. Kita akan duduk bersama untuk cari solusinya,” ujarnya.
Untuk kader Posyandu, Yafet menyatakan akan memperjuangkan penambahan dana operasional. Menurutnya, Posyandu adalah garda terdepan dalam menangani siklus kehidupan masyarakat mulai dari ibu hamil hingga lansia, sehingga sudah sepatutnya mendapatkan perhatian yang layak.
Reses ini menjadi bukti bahwa aspirasi masyarakat terus diperjuangkan di parlemen, dan Yafet Yeferson Horo menunjukkan komitmennya untuk hadir dan tanggap terhadap kebutuhan warga di daerah pemilihannya. (Yantho Sulabessy Gromang)




Discussion about this post