Kupang, inihari.co- Dunia saat ini tengah menghadapi krisis iklim dengan dampak yang nyata pada kehidupan manusia, termasuk pada kesehatan, ketahanan pangan, sumber air, hingga pengungsian. Untuk itu Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Kupang berkomitmen membantu masyarakat menghadapi tantangan tersebut.
Hal ini dikatakan Ketua PMI Kota Kupang – Indra Wahyudi Erwin Gah yang ditemui pada Senin, 23 September 2024, pagi.
Dikatakan, saat memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) PMI ke 79 pada tanggal 17 September 2024 lalu, dengan mengusung tema Aksi Adaptasi Iklim, PMI mengajak seluruh masyarakat agar ikut berkontribusi dalam menghadapi krisis iklim melalui aksi-aksi nyata yang berdampak positif bagi lingkungan.
Menurut Erwin, masifnya fenomena perubahan iklim membuat kondisi bumi rentan dari berbagai ancaman yang berisiko bagi jiwa manusia, mulai dari tingginya intensitas bencana alam hingga penularan wabah penyakit. Sayangnya, berbagai persoalan tersebut belum tuntas tertangani sehingga potensial menimbulkan kekhawatiran bagi generasi mendatang.
Dampak langsung akibat global warning mengakibatkan terjadinya hujan ekstrem berintensitas tinggi yang menyebabkan bencana banjir hingga munculnya sejumlah risiko penyakit akibat anomali cuaca, dan terjadi kekeringan di sejumlah wilayah yang berimbas pada kegagalan panen dan kelaparan.
“lndonesia juga terkena dampak krisis iklim sejak Mei 2023 termasuk di Kota Kupang. Banyak masyarakat yang mengeluhkan suhu panas akibat imbas dari anomali atmosfer El Nino, mengakibatkan kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan di hampir seluruh wilayah lndonesia. Dampak paling besarnya adalah penurunan produksi bahan pangan dan krisis air bersih,” ujarnya.
Selain itu, kemarau panjang juga dinilai Erwin, berpotensi memicu kebakaran hutan dan lahan seperti yang terjadi di sejumlah wilayah di Kota Kupang. Untuk itu, dijelaskan, tantangan krisis iklim dan degradasi lingkungan yang semakin nyata, menjadi tantangan berat bagi para generasi muda karena harus adaptif terhadap kondisi lingkungan yang kian terbatas.
“Akses air bersih makin susah, kualitas udara menurun, cuaca ekstrem meningkat, serta ancaman wabah penyakit. Untuk itu PMI mengambil inisiatif untuk berperan aktif memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan ketahanan masyarakat sekaligus membantu menyelamatkan generasi mendatang, dengan mendorong inisiatif penanaman pohon dan pemutihan ekosistem untuk mengurangi dampak perubahan iklim,” terangnya.
Erwin mengaku, saat ini pihaknya tengah menyerukan pesan-pesan adaptasi perubahan iklim yang menargetkan remaja dan generasi muda serta berkolaborasi dengan relawan, masyarakat, pemerintah lokal, LSM, media, pihak sekolah, dan pihak terkait lainnya; dan diharapkan, semua pihak dapat proaktif mendukung demi Kota Kupang yang lebih hijau dan lebih baik. (Yantho Sulabessy Gromang)
Discussion about this post