
Soe, inihari.co- Konsultan Team Leader untuk Pembangunan Bendungan Temef – Sudady mengatakan, saat ini progres pembangunan Bendungan Temef terus berlanjut. Untuk Paket II (Dua) yang dikerjakan oleh PT Nindya Karya (NK) sudah mencapai 35 persen. Sementara paket I (Satu) yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (WK) sudah mencapai 25 persen.

“Untuk Paket II, hingga Desember 2019 ditargetkan akan mencapai 40 persen. Sementara untuk paket I ditargetkan mencapai 30 persen pada Desember nanti,” kata Sudady yang ditemui di lokasi Bendungan pada Kamis, 17 Oktober 2019, sembari mengungkapkan bahwa untuk pengerjaan Konduit pada Paket I sudah mencapai 50 persen, dan Spillway pada Paket II sudah mendekati target. (Baca Berita Sebelumnya: Pekerjaan Utama Bendungan Temef Capai 7,4 Persen)
Ia mengatakan, khusus untuk target saat ini, sesuai perencanaan maka sudah terkejar. Namun menyangkut pembiayaan masih sangat jauh. Menurutnya ada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) untuk dana sebesar 100 miliar rupiah. Namun dana tersebut sudah habis dimanfaatkan hingga bulan ke tiga (Maret) tahun ini, sehingga pekerjaan yang dilakukan sampai Oktober adalah murni upaya kontraktor melalui swadana.


Ia menjelaskan, hambatan utama yang dihadapi dalam pekerjaan bendungan senilai 1,5 trilliun rupiah itu adalah cuaca. “Jika musim hujan tiba, banjir sering terjadi, begitu pun longsor. Yang paling kami antisipasi adalah bahaya longsor. Sebab tanah di lokasi bendungan adalah tanah labil, sehingga longsor bukan hanya terjadi di musim hujan, namun juga di musim kemarau jika tanah sudah terlalu kering.
Untuk itu, sebelum musim hujan kami sudah mempersiapkan material yang cukup. Tujuannya agar di saat musim hujan tiba, kami masih bisa bekerja,” terangnya.
Terkait persiapan material, menurut Sudady, dilakukan dengan cara Blasting atau Peledakan material. Sebab cara itu menurutnya adalah cara terbaik dalam memperoleh tanah timbunan dengan lebih cepat dan terselektif. Melalui peledakan menggunakan Dinamit, akan mengurangi rangkaian kerja yang sering memakan waktu lama. “Pelaksanaan Blasting ini sudah berijin. Kami juga pantau lingkungan saat melakukannya, termasuk soal kebisingan dan debu sudah kami antisipasi terlebih dahulu,” katanya.
Lebih lanjut Sudady mengatakan, tahun ini akan ada tambahan untuk paket berikutnya, karena ada banyak perubahan yang terjadi. Perubahan itu antara lain volume bendungan yang menjadi beda dengan rancangan akibat longsor, yang dengan sendirinya juga mengakibatkan penambahan biaya.
Namun Sudady mengaku, walaupun banyak tantangan dan kendala yang dihadapi, tetapi pelaksanaan pembangunan bendungan akan terus berjalan sambil menunggu sumber dana. (Yantho)
Discussion about this post