Kupang, inihari.co- Perayaan Natal sebagai hari suci agama Kristen (Katolik dan Protestan) yang dilanjutkan dengan Tahun Baru 2025, harus disambut dengan penuh syukur tanpa adanya mabuk-mabukan berlebih disertai perilaku ugal pengendara bermotor dengan menggunakan knalpot bising.
Hal ini dikatakan Anggota DPRD Provinsi NTT asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dapil Kota Kupang – Marselinus Anggur Ngganggus atau yang kerap disapa Celly Ngganggus pada Selasa (10/12/2024).
Menurut Celly Ngganggus, dalam merayakan Natal dan Tahun Baru tidak perlu dilakukan dengan euforia berlebih, namun harus dengan sukacita, damai, dan ikut menjaga Kamtibmas di lingkungan masing-masing.
“Saya tidak bisa larang pemuda dan masyarakat umum untuk jangan minum miras sebab miras sudah menjadi tradisi budaya dan adat istiadat kita sejak dahulu kala. Namun saya harapkan, jangan minum berlebih apalagi sampai mabuk kemudian hasilnya merugikan diri sendiri dan orang lain,” katanya.
Perayaan Tahun Baru yang kerap diisi dengan pawai motor menggunakan knalpot bising juga menjadi perhatian Celly. Dirinya menghimbau agar pemuda dan remaja sebaiknya tidak perlu menggunakan knalpot bising sebab hanya akan mengganggu ketenangan, ketentraman dan kenyamanan orang lain.
“Kita punya orang muda biasanya kalau menjelang Tahun Baru itu knalpot motor diganti dengan yang bising. Terkadang dengan keadaan mabuk, mereka ugal-ugalan di jalan sambil membuat gaduh melalui bunyi bising knalpot mereka,” ungkapnya.
Kebiasaan-kebiasaan tersebut dinilai Celly sangat berbahaya dan bisa mencelakakan diri sendiri dan juga orang lain. Sebab tidak dapat disangkal, banyak kasus kematian akibat kecelakaan motor menjelang hari raya yang disebabkan pengendaranya mabuk dan ugal-ugalan di jalan.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Celly Ngganggus meminta agar aparat kepolisian beserta instansi terkait melakukan operasi dan pengamanan secara massif hingga selesai perayaan Tahun Baru. Tujuannya agar perilaku ugal dan bising di jalanan Kota dan Kabupaten di seluruh wilayah NTT bisa ditekan.
“Saya juga menghimbau agar pihak keluarga ikut terlibat menjaga keamanan lingkungan dan keselamatan anak, yakni dengan tidak membiarkan anak memasang knalpot bising di kendaraan serta melerai jika ada aktivitas minum miras yang berlebih,” ujar Celly.
Celly juga meminta pihak Gereja baik Katolik maupun Protestan untuk mengambil bagian melalui himbauan-himbauan kepada umat agar perayaan Natal dan Tahun Baru dilakukan secara terhormat, yakni dengan saling berbagi sukacita dengan sesama.
“Termasuk ketika pawai, harus dilakukan dalam konteks syukur bukan sekedar hura-hura,” tegasnya. (Yantho Sulabessy Gromang)
Discussion about this post