Kupang, inihari.co- Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) wilayah 2, terus melakukan penanganan pada ruas jalan di wilayah kerja mereka yang mengalami kerusakan akibat longsor di musim hujan.
Saat ini setidaknya ada 5 paket yang sementara dikerjakan oleh PJN 2 BPJN NTT pada ruas jalan Sabuk Merah sektor timur yang menghubungkan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Mota’ain kabupaten Belu dan PLBN Motamasin kabupaten Malaka.
Dari 5 paket yang dikerjakan, terdapat 2 paket Preservasi dan 3 paket penanganan longsor yang menjadi fokus kerja PJN 2 di tahun anggaran 2024 ini.
Paket preservasi sendiri adalah pekerjaan berupa perbaikan, pencegahan, serta upaya untuk memperlambat kerusakan jalan. Sementara paket penanganan longsor dikerjakan dengan metode mechanically stabilized earth (MSE) wall yakni pembuatan dinding penahan tanah (DPT) dengan pasangan batu serta beton dan bored pile atau pondasi tiang.
Untuk 3 paket penanganan longsor, 2 paket merupakan single years contract (SYC) atau pekerjaan dengan kontrak tahun tunggal dan 1 paket multi years contract (MYC) atau pekerjaan dengan kontrak tahun jamak.
Zulkifli Arif selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.2 yang menangani pekerjaan, saat diwawancarai di Kupang pada Selasa (26/03/2024), mengatakan, penanganan longsor pada ruas jalan Sabuk Merah sektor timur sepanjang 180 kilometer di kabupaten Belu hingga Malaka tahun anggaran 2024 sebanyak 35 titik. MYC atau kontrak tahun jamak akan menangani 20 titik, sementara SYC atau kontrak tahun tunggal menangani 15 titik.
“MYC dan SYC longsoran yang ditangani tahun 2024 ini totalnya 35 titik dengan biaya sebesar 165 miliar rupiah. Dari total tersebut, 105 miliar rupiah diantaranya diperuntukan pada penanganan longsor MYC,” terangnya.
Saat ini progres pekerjaan untuk SYC yang penandatanganan kontraknya dilakukan pada bulan Februari lalu telah mencapai 5 persen. Sesuai target akan selesai pada Desember 2024 nanti sesuai waktu yang ditentukan.
Sementara untuk pekerjaan MYC yang sudah dilakukan sejak 2023 lalu, progresnya kini mencapai 43 persen, dan ditargetkan selesai pada Agustus 2024 mendatang.
Sebelumnya, Lukman selaku K3 pada PT. Batara Jaya Indoteknik, yakni perusahaan pemenang tender yang mengerjakan paket MYC longsoran Mota’ain – Motamasin, saat ditemui di Atambua, kabupaten Belu pada Sabtu (23/03/2024), mengatakan, pihaknya telah bekerja sejak bulan Juli 2023.
Menurutnya, kendala yang sering dihadapi adalah curah hujan yang tinggi yang mengakibatkan longsor pada akses jalan menuju lokasi kerja. Selain itu, hujan juga merusak pekerjaan yang sedang mereka lakukan.
“Kami tangani 20 titik longsor. Penanganannya ada yang menggunakan metode konstruksi DPT pasangan batu, ada juga dengan konstruksi DPT pemasangan beton dan bored pile,” ujarnya.
Lukman mengaku, sesuai target maka pekerjaan penanganan longsor yang dikerjakan PT. Batara Jaya Indoteknik di ruas jalan Sabuk Merah sektor timur sepanjang Mota’ain – Motamasin tersebut akan selesai pada Agustus 2024 mendatang. (Yantho Sulabessy Gromang)
Discussion about this post