
Kupang, inihari.co- Dukungan positif dan kritis dibutuhkan dalam persekutuan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) dalam masa kepemimpinan Majelis Sinode (MS) periode tahun 2015-2019, agar persaudaraan dan persekutuan yang ada di GMIT, benar-benar bisa menjalankan pelayanan sesuai kehendak Tuhan dan membawa berkat. Bukan persekongkolan yang menyesatkan.
Hal ini dikatakan Ketua MS GMIT, Pendeta (Pdt) Merry Kolimon pada perayaan Natal tahun 2015 dan Tahun Baru 2016 bersama di Gereja Koinonia, Kupang (10/01).
Ia juga mengatakan, energi positif dari persaudaraan dan persaudarian dalam Tuhan Yesus Kristus juga sangat dibutuhkan, agar dalam kepemimpinan GMIT periode ini tidak mengedepankan ego dan kepentingan pribadi, serta kepentingan keluarga dan kepentingan partai.
“Kerja sama yang konstruktif, positif, dan kritis dari Majelis Jemaat, Majelis Klasis GMIT, Pemerintah Daerah dan Pusat, Pemimpin Agama dan Umat Agama lain, Media Pers, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Perguruan Tinggi, Organisasi Masyarakat (Ormas), para Emeritus, dan semua pihak sangat dibutuhkan dalam masa kepemimpinan MS periode tahun 2015-2019, agar kepentingan Gereja, kebaikan kemanusiaan, dan terutama kehendak Allah dalam kepemimpinan kali ini dapat berjalan dengan baik,” kata Kolimon.
Kolimon mengaku, MS periode ini sangat sadar bahwa gereja dalam pelayanannya tidak bisa bekerja sendiri. Gereja harus bekerja bersama dengan semua pihak yang berkehendak baik, untuk kemanusiaan dan semesta ciptaan Allah.
“Dukungan Oikumene dari gereja-gereja dan Denominasi lain di NTT, gereja-gereja anggota GPI dan PGI, gereja-gereja di lingkup Asia yang tergabung dalam Dewan Gereja Asia, dan lingkup internasional di kalangan Dewan Gereja Sedunia, sangat dibutuhkan. Hal itu agar melalui pekerjaan masing-masing dan bersama-sama, kerajaan Allah dapat menjadi semakin nyata di Bumi,” ujar Kolimon.
Ketua MS GMIT, Pdt. Merry Kolimon juga mengaturkan terima kasih kepada seluruh jemaat GMIT yang telah mendukung, memilih, dan memberikan kepercayaan baginya sebagai Ketua MD GMIT periode tahun 2015-2019 bersama ke Delapan MS GMIT untuk menjalankan pelayanan yang besar dan mulia.
“Kami (Sembilan) MS GMIT yang terpilih, telah bersepakat untuk selalu berusaha taat kepada tata gereja, pada keputusan-keputusan sinode. Agar dengan begitu, GMIT bisa belajar menjadi gereja yang disiplin, gereja yang terus menerus memelihara identitasnya sebagai murid Kristus,” kata Kolimon. (Yantho)
Artikel terkait : Gereja Yang Sudah Dibarui Harus Selalu Diperbarui
Discussion about this post