Kupang, inihari.co- Dinas Kesehatan Kota Kupang terus berupaya menekan angka stunting di Kota Kupang. Caranya, dengan memaksimalkan pelaksanaan bulan timbang agar diikuti oleh semua anak untuk di data secara menyeluruh. Anak yang masuk kategori stunting akan mendapat penanganan sesuai standar penanganan gizi yang berlaku.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang – drg. Retnowati mengatakan, sejak 2022 lalu pihaknya terus gencar mendata sasaran-sasaran timbang dan senantiasa melakukan verifikasi dan validasi ulang untuk mengetahui secara pasti jumlah anak yang masih berusia di bawah lima tahun.
“Anak yang usianya sudah diatas lima tahun tentu tidak masuk dalam kategori lagi. Namun bayi balita baru akan menjadi sasaran baru untuk didata dan disupply gizi seimbang” sambung Retno, Jumat (07/07/2023).
Dirinya menceritakan, dalam rapat bersama dengan para lurah dan camat se Kota Kupang beberapa waktu lalu, pihaknya sudah meminta agar pihak kelurahan dan kecamatan ikut membantu melakukan verifikasi dan validasi ulang pada setiap bulan timbang di Kota Kupang.
Berdasarkan data sasaran timbang Bulan Agustus tahun 2022 lalu, dari sasaran target sebanyak 27.000 lebih, yang mengikuti bulan timbang hanya 25.000 anak. 2 ribu anak lainnya tidak ikut atau datang di Posyandu.
“Kemarin itu tidak semua anak-anak mengakses Posyandu. Petugas bahkan sampai mendatangi PAUD dan tempat penitipan anak untuk mencari anak agar ikut timbang di Posyandu,” ungkapnya.
Dokter Retno mengaku, jika dilihat dari sistem kolaborasi yang sudah dibangun dan terbentuk saat ini, Dinas Kesehatan optimis bahwa angkatan stunting akan berkurang di 2023 dan bahkan mencapai target yang sudah ditetapkan.
“Jumlah kasus Tahun 2022 sebanyak 3 ribu anak. Namun dengan pendataan yang maksimal dan penanganan yang optimal maka diyakini tahun 2023 ini Kota Kupang sudah bebas dari stunting sebab anak-anak sudah mendapat pemenuhan gizi yang baik,” tandasnya. (Yantho Sulabessy Gromang)
Discussion about this post