
Kupang, inihari.co- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diminta segera lakukan penelusuran tentang penyebab kelangkaan peredaran semen di wilayah NTT, termasuk di wilayah Kota Kupang saat ini.
“Pemerintah harusnya lebih agresif dan jeli dalam menanggapi persoalan kelangkaan semen yang terjadi saat ini. Harus ada penelusuran secara detail untuk mengetahui penyebab dari kelangkaan tersebut,” kata Ferdinand Kale Lena, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi NTT yang ditemui di ruangan fraksi demokrat DPRD NTT, tadi pagi (11/12).
Ferdinand Kale Lena menjelaskan, fenomena kelangkaan semen yang terjadi di wilayah NTT, termasuk Kota Kupang saat ini, sangat berdampak bagi masyarakat maupun pemerintah. Hal itu dilihat dari pembangunan rumah warga Kota Kupang yang banyak tidak terselesaikan secara baik dan terhenti pembangunannya akibat kehabisan semen. “Selain mengganggu aktivitas pembangunan rumah warga, kelangkaan semen juga telah mengganggu pelaksanaan proyek yang kini nyaris tidak bisa diselesaikaan secara tepat waktu. Sedangkan proyek-proyek tersebut merupakan proyek milik pemerintah yang harus diselesaikan sebelum tahun anggaran 2015 berakhir,” ujar Ferdinand.
Oleh karena itu dirinya berharap, pemerintah dapat segera menyikapi persoalan kelangkaan semen secara cepat, agar kebutuhan akan semen oleh masyarakat juga bisa terpenuhi, dan pekerjaan proyek pembangunan yang tengah berjalan juga bisa diselesaikan tepat waktu.
Dirinya juga mengatakan, dengan disikapinya persoalan kelangkaan semen oleh pemerintah, maka indikasi monopoli dari pengusaha penjual semen yang disinyalir sedang berupaya menaikkan harga dengan cara menimbun, bisa juga terungkap dan teratasi. Selain itu, isu tentang adanya mobilisasi semen secara besar-besaran oleh salah satu kontraktor demi pemenuhan kebutuhan semen di lokasi pembangunan bendungan Raknamo (Kabapuaten Belu), juga bisa dihentikan dan dibatasi mobilisasinya, mengingat proyek pembangunan bendungan tersebut merupakan proyek multiyears.
“Pemerintah harus tindak tegas jika benar ada mobilisasi semen secara besar-besaran ke raknamo. Sebab, pembangunan bendungan Raknamo merupakan proyek multiyears yang bisa dilanjutkan pada tahun mendatang. Sedangkan proyek pemerintah, harus diselesaikan paling lambat akhir Desember tahun 2015, sehingga pemenuhan kebutuhan semen mereka yang harus lebih diprioritaskan,” ujar Kale Lena.
Kale Lena menambahkan, perhatian dan tindakan tegas pemerintah dalam menyikapi persoalan kelangkaan semen sangat dibutuhkan, agar proses distribusi semen bisa berjalan secara merata dan teratur sesuai kebutuhan. (Yantho)
(Berita terkait : PT. Semen Kupang Perlu Diperhatikan)
Discussion about this post