
Sabu Raijua, inihari.co- Mulut-mu Harimau-mu mungkin menjadi pepatah yang tepat jika kita tidak menjaga mulut kita dalam menggunakan tata bahasa yang baik ketika berkomunikasi dengan orang lain. Hal itu dialami Kepala Desa Raerobo – John Darius Ratu Lado yang nekat berkelahi setelah mendapat lontaran kata maki dari Saul Ruben.
John Darius Ratu Lado sebelumnya dituding telah melakukan penganiayaan terhadap Saul Ruben. Namun tudingan itu dibantahnya secara tegas, sebab menurutnya yang dilakukannya adalah pembelaan diri karena merasa dilecehkan.
Diceritakan, awal persoalan terjadi pada hari minggu tanggal 27 November 2022 sekitar pukul 17.00 wita di samping SLTP Satap Teriwu kecamatan Sabu-Barat, kabupaten Sabu Raijua. Saat itu Saul Ruben muncul dari arah kecamatan Liae yang berpapasan dengan dirinya dari arah Teriwu kecamatan Sabu-Barat.
“Saat bertemu, Saul maki saya pake bahasa Sabu. Waktu itu hanya kami 2 sendiri, tidak ada orang lain. Ketika dimaki, saya menepikan motor begitupun Saul. Saya menuju ke arahnya hendak bertanya alasan dia memaki saya, namun Saul menyambut saya dengan batu yang dihantamkan ke arah kepala namun saya tahan dengan tangan,” ungkap Jhon Darius Ratu Lado sembari menunjukkan tangannya yang masih bengkak akibat hantaman batu.
John Darius Ratu Lado lebih lanjut menuturkan, setelah dirinya dimaki dan dipukul tanpa sebab, maka dirinya melakukan perlawanan dengan melakukan serangan balasan sebagai pembelaan diri. John Darius Ratu Lado mengayun tendangan yang mengenai tepat di leher Saul.
“Saya juga memberikan tinjuan keras ke mulutnya yang mengakibatkan giginya roboh. Itu saya lakukan semata hanya untuk membela diri sampai akhirnya seorang warga bernama Dara Dimu melerai kami berdua,” ujarnya.
John Darius Ratu Lado berharap, jika ada informasi yang beredar di masyarakat bahwa dirinya telah melakukan penganiayaan, sebaiknya tidak begitu saja diterima sebab hal tersebut adalah tudingan bohong semata.
“Namun sebagai warga negara yang taat kepada Hukum di NKRI, saya pasti tetap datang untuk memberikan keterangan kepada pihak Polisi ketika dipanggil untuk dimintai keterangan atas peristiwa tersebut. Sekali lagi saya tidak takut sebab saya tidak bersalah dan perkelahian itu terjadi sebagai bentuk pembelaan diri saya dari seluruh tindakan Saul Ruben,” katanya.
John Darius Ratu Lado pun mencurigai persoalan yang dialaminya merupakan buntut dari surat teguran yang dikeluarkan dirinya sebagai Kepala Desa kepada Saul Ruben yang tidak melaksanakan kewajibannya membayar biaya pemasangan listrik.
“Jadi Saul Ruben ini sebelumnya melakukan pemasangan listrik di rumahnya. Dirinya hanya membayar uang muka dan tidak mau melunasi biaya pemasangan setelah listrik terpasang. Saul kemudian menghilang tanpa kabar, sehingga sebagai kepala desa Raerobo saya memberikannya surat teguran. Namun sampai surat teguran ke 2 dikeluarkan, Saul tetap tidak menggubris hal tersebut,” tutupnya. (Lukas Riwu)
Discussion about this post