
Kupang, inihari.co- Warga Kelurahan Batuplat meminta pemerintah Kota Kupang untuk segera memasang gorong-gorong di wilayah RT 20 RW 08, agar tidak lagi tercipta genangan air besar layaknya danau ketika musim hujan tiba.
Permintaan tersebut diutarakan warga Batuplat kepada anggota DPRD Kota Kupang – Alfred Djami Wila dalam kegiatan reses yang dilakukan Alfred pada Senin, 15 November 2021, sore.
Ketua RW 08 Kelurahan Batuplat, Yakob Papula mengatakan, di tahun sebelumnya air hujan yang mengalir melewati lahan kosong di lembah wilayah RT 20 berjalan dengan baik seperti biasa. Namun karena lahan kosong itu sudah dimanfaatkan oleh pemilik lahan untuk pembangunan, maka akses air tersebut kini tertutup.
Selain itu, ditambah dengan adanya puluhan batang pohon yang tumbang semasa badai Seroja lalu, dan disertai timbunan sampah yang ada, maka air yang tertampung kini telah menciptakan kubangan besar layaknya danau.
“Pasca badai Seroja bulan Mei lalu saja wilayah kami sempat viral dengan adanya danau baru yakni Danau Tuak Natun. Itu karena aliran air yang tersumbat, sehingga air tidak bisa mengalir terus menuju Air Sagu. Kubangan air yang menyerupai danau baru tersebut juga merendam sedikitnya 20an rumah di wilayah RW 08,” katanya.
Untuk itu Yakob berharap anggota Fraksi Golkar DPRD Kota Kupang – Alfred Djami Wila agar memperjuangkan aspirasi mereka, yakni meminta pemerintah Kota Kupang untuk segera memasang gorong-gorong sepanjang 50 meter di lokasi tempat terhalangnya aliran air, agar aliran air bisa mengalir normal kembali melalui sisi bawah lahan yang sudah disetujui pemiliknya.
Selain gorong-gorong, dalam reses dewan yang digelar dengan tujuan menampung aspirasi masyarakat, sekaligus mensosialisasikan sejumlah program dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah bersama dewan dalam sidang sebelumnya itu, warga Kelurahan Batuplat juga meminta penambahan lampu jalan dan pembangunan jalan lingkungan.
Untuk wilayah RT 19, warga Kelurahan Batuplat meminta agar pemerintah melakukan pengadaan lampu jalan yang baru sedikitnya di 5 titik. Salah satu alasan kebutuhan lampu itu, karena lokasi di RT 19 sangat gelap dan sering dimanfaatkan sebagai lokasi pembuangan sampah pada malam hari oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
“Di wilayah RT 20 juga diharapkan bisa segera dipasang sedikitnya tiga lampu pada titik-titik yang dibutuhkan,” ujar Yakob.
Di wilayah RT 18, warga meminta agar pemerintah bersedia membangun akses jalan sepanjang 250 meter hingga ke wilayah RT 20 menuju Batu Panjang. Lokasi yang diharapkan bisa segera dibangun jalan tersebut, lahannya telah dibebaskan oleh para pemilik dan telah ditandatangani pelepasan haknya oleh Lurah Batuplat.
Menanggapi hal tersebut, Alfred Djami Wila menyatakan siap memperjuangkan seluruh aspirasi warga Kelurahan Batuplat agar secepatnya menjadi perhatian pemerintah untuk direalisasikan sesuai kebutuhan urgen dan kemampuan keuangan daerah.
“Jadi semua aspirasi yang disampaikan akan saya perjuangan secara baik bersama rekan-rekan saya di dalam Fraksi Golkar DPRD Kota Kupang. Fraksi Golkar akan saling bahu-membahu demi terciptanya pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. (Yantho Sulabessy Gromang)
Discussion about this post