
Kupang, inihari.co- Melalui reses, anggota Fraksi Golkar DPRD Kota Kupang – Alfred Djami Wila terus menampung seluruh aspirasi masyarakat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Alak untuk selanjutnya diperjuangkan dalam sidang mendatang agar bisa direalisasikan melalui program dan kebijakan pemerintah di tahun 2022 mendatang.
Dalam reses yang digelar di Kelurahan Naioni, Kecamatan Alak, Senin (15/11/2021) malam, warga terlihat antusias menyampaikan berbagai aspirasi yang diharapkan bisa menjadi perhatian pemerintah Kota Kupang dalam rencana pembangunan di tahun anggaran yang baru.
Salah satu aspirasi yang dinilai urgen oleh masyarakat Naioni adalah pengadaan sumur bor yang bertujuan untuk pemenuhan air bersih bagi masyarakat Naioni.
Tokoh masyarakat Kelurahan Naioni – Yamel Lona mengatakan, selama ini warga kelurahan Naioni mengalami kesulitan dalam mendapatkan air bersih. Warga pada umumnya memanfaatkan jasa tangki air untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.
“Kami di sini pada umumnya bergantung pada mobil tangki. Bisa dibayangkan kalau tangki masuk Naioni, itu harganya jauh lebih mahal harganya jika dibandingkan dengan kelurahan lain. Semua tangki yang masuk Naioni itu harganya di atas 70 ribu rupiah,” katanya.
Yamel Lona juga meminta agar pemerintah Kota Kupang bisa segera membangun drainase di wilayah RW 02, khususnya di wilayah RT 4 dan RT 5, sebab sering tercipta banjir lokal di lokasi tersebut ketika hujan tiba.
Sementara itu Daniel Bole yang juga warga Naioni, meminta pemerintah Kota Kupang untuk membantu menyediakan bibit unggul berupa jagung dan padi bagi petani Naioni. Tujuannya agar dalam masa tanam tahun ini, petani Naioni bisa menanam jagung dan padi yang berkualitas, sehingga hasil panen mendatang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat serta memiliki harga ekonomis yang baik.
Daniel Bole juga meminta pemerintah untuk melakukan perbaikan pada sumur bor hasil bantuan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP). Menurutnya, sumur bor tersebut sudah 4 tahun tidak bisa dioperasikan karena mengalami kerusakan pada mesin air.
“Jadi instalasinya itu ada, namun karena mesinnya rusak maka air tidak bisa kita pompa untuk dialirkan ke rumah warga,” ujarnya.
Selain permintaan sumur bor, drainase dan bibit untuk petani, warga Naioni juga meminta perhatian pemerintah Kota Kupang pada aspek infrastruktur pembangunan jalan dan penyediaan lampu penerangan jalan.
Menurut warga, di Naioni masih banyak jalan lingkungan yang belum tersentuh aspal hotmix maupun lapen. Sejumlah titik pada ruas jalan di Kelurahan Naioni juga sangat gelap di malam hari akibat tidak adanya lampu penerangan jalan.
Menanggapi hal tersebut, Alfred Djami Wila mengaku siap memperjuangkan seluruh aspirasi masyarakat Kelurahan Naioni agar bisa menjadi perhatian serius bagi pemerintah Kota Kupang. Terlebih menyangkut kebutuhan terhadap air bersih, dirinya berjanji akan berupaya sebisa mungkin agar dapat direalisasi oleh pemerintah Kota Kupang.
“Bibit juga akan saya perjuangkan. Termasuk juga dengan permintaan drainase, akan saya perjuangkan. Bahkan terkait jalan dan lampu jalan yang sudah menjadi permintaan klasik, juga akan saya perjuangkan secara baik, karena infrastruktur saat ini bukan hanya sebagai sarana penunjang namun sudah menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat yang harus dipenuhi,” tandasnya. (Yantho Sulabessy Gromang)
Discussion about this post