
Kupang, inihari.co- Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Julie Sutrisno Laiskodat, pada Sabtu (28/08/2021) siang, berkunjung ke Kelurahan Tuatuka, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang untuk bersama masyarakat petani melakukan penanaman sekaligus panen jagung di sana.
Kunjungan sekaligus aksi tanam dan panen tersebut merupakan tindak lanjut setelah sebelumnya Julie Sutrisno Laiskodat memberikan bantuan berupa pompa air beserta bibit jagung berkualitas bagi para petani pasca banjir akibat hujan badai Seroja yang melanda NTT di bulan Mei 2021 lalu, yang juga meluluhlantakkan daerah pertanian di Kelurahan Tuatuka.
Kedatangannya di Tuatuka disambut gembira oleh para petani yang sembari dengan wajah tersenyum menunjukan hamparan tanaman jagung mereka yang luas yang sudah siap panen. Salah satu jagung unggulan yang siap dipanen di Tuatuka adalah jenis Jantan atau jagung ketan antioksidan berwarna ungu, berwarna merah campur ungu, dan juga jagung manis Bonansa.
Di hadapan para petani, isteri dari Gubernur Nusa Tenggara Timur – Viktor Bungtilu Laiskodat ini mengatakan bangga dan berterima kasih kepada para petani yang sudah bekerja keras membenahi area pertanian mereka yang sempat hancur digerus banjir, dan kini telah kembali menjadi daerah penghasil bahan makanan seperti sedia kala.
Julie Sutrisno Laiskodat pun kemudian mempertanyakan hal-hal yang menjadi kebutuhan para petani yang dinilai masih kurang dan belum terpenuhi sampai saat ini. Ia pun menyatakan siap membantu memenuhi kekurangan-kekurangan tersebut.
Bagi petani di Tuatuka, anggota DPR RI dari Partai Nasdem ini berjanji akan memfasilitasi modal pendirian koperasi yang diperuntukan membantu menyediakan pupuk bagi petani Tuatuka di sana. Sehingga petani Tuatuka yang membutuhkan pupuk, bisa membeli di koperasi sendiri dan tidak lagi berharap terlalu lebih pada pupuk subsidi.
“Saya berikan modal awal 100 juta rupiah. Saya juga akan mendatangkan ahli koperasi untuk membimbing petani tentang cara kelola koperasi yang baik dan benar. Tujuan saya agar petani tidak lagi bergantung pada pupuk subsidi. Koperasi juga harus berkembang dan mampu mengambil alih pemasaran, yakni dengan membeli hasil panen petani dan menjualnya ke luar. Keuntungan yang didapat koperasi, diharapkan bisa digunakan untuk membelanjakan alat-alat pendukung demi menunjang hasil pertanian,” ujar Julie.
Terkait pupuk, Julie Sutrisno Laiskodat juga mengaku, sekembalinya ke Jakarta; di DPR RI, dirinya akan meminta Kementerian Pertanian maupun Kementerian Koperasi dan UKM untuk masuk intervensi agar kedepan NTT bisa menjadi produsen pupuk bagi Indonesia. NTT harus bisa mandiri pupuk dan bahkan mengekspor pupuk ke daerah lain.
“Saya juga akan tekankan kepada Kementerian Pertanian agar dalam penyaluran pupuk subsidi harus dilihat terlebih dahulu jumlah kebutuhan untuk masing-masing Provinsi. Proses pendistribusiannya juga harus tepat sasaran dan terhindar dari mafia pupuk,” ujarnya.
Julie Sutrisno Laiskodat juga meminta para petani Tuatuka untuk membentuk kelompok-kelompok tani. Kelompok-kelompok yang terbentuk nantinya diharuskan membuat proposal untuk dibawanya ke Kementerian Pertanian agar bisa mendapat bantuan berupa alat-alat pertanian.
“Nanti ingat, masing-masing kelompok harus ajukan permohonan bantuan yang berbeda-beda. Jika kelompok yang satu sudah meminta traktor, maka kelompok lain harus meminta alat lain seperti mesin penggiling atau perontok dan lain sebagainya. Sehingga, jika nanti alat-alat tersebut sudah ada maka pemakaiannya bisa digunakan bersama-sama sesuai kebutuhan,” ungkapnya.
Lebih lanjut dirinya mengingatkan kepada para petani agar dalam bekerja harus secara sungguh-sungguh. Sebab menurutnya petani adalah profesi yang mulia, sebab tanpa petani manusia pasti akan mati kelaparan.
Julie Sutrisno Laiskodat juga berharap agar ke depan Tuatuka bukan menjadi tempat satu-satunya di NTT yang bisa menghasilkan jagung berkualitas seperti Jantan dan Bonansa. Tapi Tuatuka bisa menjadi pilot project atau contoh bagi para petani di daerah lain untuk bangkit dan semangat menjadikan NTT sebagai daerah penghasil bahan makanan berkualitas di Indonesia. Selain itu, ke depan anak-anak muda NTT juga diharapkan bisa semakin terlibat dalam bertani. Sebab NTT adalah lumbung pangan dengan potensi yang sangat bagus, yang menjanjikan kesejahteraan ekonomi bila dikelola dengan sungguh-sungguh.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Tuatuka, Daud Tao mengatakan, pada dasarnya petani Tuatuka sudah sangat terbantukan berkat bantuan yang diberikan oleh Julie Sutrisno Laiskodat. Namun dirinya berharap, selain pertanian, potensi perikanan dan peternakan di Tuatuka juga bisa menjadi perhatian baik bagi Dekranasda maupun pemerintah Provinsi NTT. (Yantho Sulabessy Gromang)
Discussion about this post