
Kupang, inihari.co- Untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja dan usaha yang semakin hari semakin beragam, Balai Latihan Kerja (BLK) Nusa Tenggara Timur (NTT) terus berupaya mengsinkronkan kebutuhan terhadap tenaga ahli di lapangan dengan jenis pelatihan yang sesuai.
Kepala BLK Provinsi NTT, Charles Poeh saat diwawancarai di ruangannya pada Sabtu, 17 Oktober 2020, mengatakan bahwa BLK NTT akan terus beradaptasi dengan kebutuhan terhadap tenaga ahli di dunia kerja. BLK NTT akan selalu berupaya untuk menciptakan tenaga ahli yang sinkron dengan kebutuhan di lapangan.
“Jadi kami selalu melihat perkembangan yang ada. Contohnya untuk memenuhi kebutuhan kerja yang mewajibkan tenaga kerja harus fasih berbahasa inggris, maka kami berencana membuka pelatihan bahasa inggris,” ungkap Charles.
Menurutnya, saat ini pihak BLK NTT masih sementara mencari instruktur yang kompeten untuk pelatihan bahasa inggris. Tujuannya agar peserta yang mengikuti pelatihan nanti juga bisa mahir dalam berbahasa inggris.
Selain bahasa inggris, Charles menjelaskan, BLK NTT nantinya juga akan menambah jenis pelatihan lain, yakni pelatihan meramu kopi dan pelatihan ketrampilan bambu.
“Intinya kami akan perkaya pelatihan di BLK ini. Namun semua itu tidak terlepas dari anggaran dana. Untuk itu kami berharap kedepan dana yang diperuntukkan bagi BLK juga semakin meningkat” ungkapnya.
Charles menjelaskan, berkembangnya tingkat keahlian dan jumlah kegiatan yang dilatih di BLK, semua itu tidak terlepas dari jasa para instruktur yang senantiasa setia mengajar peserta, disamping mereka juga terus belajar dan mengembangkan keahlian yang mereka miliki.
“Jadi kalau ada keahlian lain yang belum di kuasai, mereka nanti dengan jujur dan rendah hati meminta saya membuat program, untuk kemudian mendatangkan instruktur dari luar. Ketika instruktur dari luar NTT tersebut memberi pembinaan kepada peserta, mereka yang instruktur asli BLK NTT juga akan ikut mengambil ilmu yang diajarkan oleh intruktur luar itu. Sehingga, ketika nantinya instruktur luar telah dipulangkan, maka dengan sendirinya instruktur asli BLK NTT juga sudah menguasai keahlian tersebut dan siap untuk diajarkan kepada peserta pelatihan yang baru,” terang Charles.
Terkait pelatihan yang ada saat ini, dikatakan, selain ketrampilan meubelair, mekanik mobil, kecantikan dan mengelola bahan makanan, BLK NTT juga melakukan pelatihan berbasis komputer. Ada pelatihan microsoft office dan juga desain grafis.
Lebih lanjut, untuk keahlian yang berkaitan dengan bangunan, BLK NTT juga menyiapkan pelatihan berbasis komputer berupa pelatihan program auto cad. “Di sini pun para instruktur juga sudah pelajari konstruksi baja ringan,” ungkapnya.
Charles Poeh mengaku, untuk menghasilkan tenaga kerja yang benar-benar berkompeten, BLK NTT dibawah kepemimpinannya tidak hanya sebatas memberi pelatihan dan sertifikat bagi peserta, namun juga siap mengikutsertakan peserta pada uji kompetensi tingkat nasional. Tujuannya agar peserta tersebut berkesempatan mendapat sertifikat tingkat nasional.
“Dalam setiap pelatihan, jumlah peserta tiap kelas itu ada 16 orang. Setelah diberi sertifikat oleh BLK NTT, mereka akan diikut sertakan lagi pada uji kompetensi yang diselenggarakan oleh Balai Besar Latihan Kerja Pusat di Lombok Timur dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Mereka yang lolos akan mendapat sertifikat nasional yang bisa dipakai di lembaga mana saja di seluruh Indonesia sesuai keahlian mereka, sebab mereka dinilai cakap dan bisa bekerja dengan profesional,” tegasnya.
Charles Poeh mencontohkan, peserta yang berlatih di bidang meubel, maka dia akan benar-benar dikatakan ahli meubelair sebab sudah memegang sertifikat dari BLK NTT dan BLK Pusat atau sertifikat nasional. (Yantho)
Discussion about this post