Atambua, inihari.co- Untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga masyarakat di dua Desa di Kecamatan Kakulukmesak, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Pemerintah Pusat melalui Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara Dua (BWS-NT 2) Kupang – Kementerian PUPR membangun sarana air bersih dari Bendungan Rotiklot.
Proyek pembangunan jaringan transmisi air baku Rotiklot di Desa Fatuketi itu dimulai sejak bulan Mei 2019 dan akan berakhir pada bulan Desember 2019.
Kepala Satuan Kerja Non Vertikal (SNVT) Air Tanah dan Baku dan (ATAB) NTT, Pahlawan Perang, Rabu, 16 Oktober 2019, mengatakan pembangunan jaringan transmisi air baku itu dilakukan berdasarkan permintaan masyarakat di dua desa yang akan menjadi sasaran distribusi air baku dari Bendungan Rotiklot. Pembangunan jaringan transmisi air baku itu nantinya juga menggunakan sistem Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA), yakni sistem mengolah air dari kualitas air baku menjadi air bermutu standar atau siap konsumsi. Sistem WTP tersebut nantinya akan dibangun oleh Bidang Cipta Karya.
Menurut Pahlawan Perang, pembangunan jaringan air baku dengan total dana sebesar 18 miliar 590 juta rupiah itu bersumber dari dana Surat Berharga Syariat Negara (SBSN).
“Ini dana SBSN, sehingga kontrak agak terlambat. Namun begitu kontrak dilakukan, kami langsung meminta kontraktor pelaksana untuk mengejar progres. Saat ini fisik sudah sampai 78 persen hingga pertengahan Oktober ini,” terangnya.

Dijelaskan, sarana air bersih yang dibangun berupa dua unit bak air, di mana satu bak untuk menampung air dari bendungan, dan satunya sebagai penahan sedimen agar sedimen tidak sampai ke reservoar. Selanjutnya air akan melalui jaringan perpipaan untuk didistribusikan ke masyarakat.
Ia mengaku, untuk bangunan jaringan pipa distribusi, dilakukan sesuai dengan permintaan masyarakat sekitar bendungan dan daerah Desa Ainiba dan sekitarnya. Sedangkan untuk WTP atau IPA, yakni sistem mengolah air dari kualitas air baku menjadi air bermutu standar atau siap konsumsi, di peruntukan melayani hingga ke wilayah Atapupu dan sekitarnya.
“Jika seluruh jaringan air baku ini telah terpasang maka keberadaan Bendungan Rotiklot untuk memenuhi kebutuhan air baku sudah terwujud, termasuk untuk air irigasi bagi warga di sekitar bendungan,” tegasnya. (Yantho)
Discussion about this post