
Kupang, inihari.co- Keberadaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang masih menempati posisi ke 2 sebagai provinsi termiskin di Indonesia, membuat seorang anak yatim piatu yang kini sukses memimpin Kabupeten Ngada keluar dari kemiskinan memberanikan diri maju sebagai calon gubernur NTT periode tahun 2018 – 2023.
Tujuan dirinya mencalonkan diri sebagai gubernur NTT, didasari rasa keterpanggilan diri untuk menjawab seluruh persoalan agar NTT bisa segera keluar dari ketertinggalan.
Sosok Marianus Sae kini sudah dikenali masyarakat luas, bahkan hingga luar NTT berkat kegigihannya membangun kabupaten Ngada sejak dilantik sebagai Bupati pada 14 September 2010 lalu. Ada Empat sektor yang menjadi prioritasnya ketika mewujudkan pembangunan di kabupaten Ngada dalam jangka waktu Tiga tahun memimpin. Empat sektor itu antara lain, infrastruktur yang dibangun mulai dari desa, peningkatan sarana dan mutu pendidikan serta kesehatan masyarakat (Desa/Kota), dan peningkatan ekonomi masyarakat.
Kini dalam pencalonannya sebagai gubernur NTT, Ia didampingi Emy Nomleni sebagai calon wakil. Mereka berdua dipercayakan dan diusung oleh PDIP dan PKB sebagai kader terbaik untuk memimpin NTT di masa mendatang. Mereka kini telah mendaftarkan diri ke KPU NTT pada 8 Januari 2018 lalu untuk bertanding dalam perhelatan Pilkada NTT bulan Juni tahun 2018 nanti.

Dalam jumpa pers di kantor PDIP NTT sebelum diantar ribuan pendukung serta simpatisan menuju KPU untuk mendaftar, Marianus Sae mengatakan, kehadiran dirinya dengan Emy Nomleni adalah untuk membawa NTT keluar dari kemiskinan dan ketertinggalan selama ini. “Dengan cara sederhana yang saya lakukan di Ngada, hal yang sama juga akan saya lakukan untuk NTT. Saya menawarkan gagasan untuk membangun mulai dari Desa, sebab selama ini terdapat kesenjangan pembangunan antara Kota dan Desa.” Kata Marianus, Senin (08/01/2018).
Menurutnya, yanga harus dibangun dari Desa adalah Infrastruktur menuju Desa, Pendidikan dari Desa, Ekonomi masyarakat Desa, dan peningkatan kesehatan masyarakat Desa. Program-program pro rakyat seperti Anggur Merah juga harus terus dijalankan demi percepatan pembangunan ekonomi masyarakat seperti program Perak atau Pemberdayaan Ekonomi Rakyat yang telah berhasil dilakukannya di Ngada.
“Anggur Merah harus diteruskan. Program yang telah dicetus pemerintah saat ini tersebut merupakan program yang baik. Namun, pelaksanaannya harus dengan lebih meningkatkan pengawasan serta pendampingan. Program seperti Anggur Merah dan Perak memiliki semangat dan tujuannya yang sama, yakni untuk mendorong ekonomi masyarakat agar bisa berkembang dengan lebih baik demi kesejahteraan masyarakat,” terang Marianus.

Marianus juga mengaku, satu hal yang terpenting dalam pembangunan adalah efisiensi anggaran. Anggaran yang tidak penting, atau terkesan mubasir ketika dikelola oleh suatu instansi harus dialihkan ke instansi lain demi percepatan pada Empat sektor Prioritas. Efisiensi di tempat lain untuk digunakan dalam pembangunan.
“Saya ini anak yatim piatu. Saya pernah menjalani hidup selama 5 tahun sebagai petani. Saya juga pernah Lima tahun jadi joki kuda, jadi buruh batu merah, dan hal itu membekas bagi saya. Jika TUHAN dan masyarakat NTT berkenan memilih saya untuk memimpin NTT di Lima tahun mendatang, maka saya akan bersungguh-sungguh membangun NTT ke arah yang lebih baik demi terciptanya kesejahteraan seluruh masyarakat. Semua yang telah saya rencanakan, akan saya lakukan sebaik mungkin sehingga NTT bisa secepatnya keluar dari kemiskinan,” ungkapnya. (Yantho)
Discussion about this post