
Kupang, inihari.co- Komisi IV (Empat) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kupang, pada Jumat (25/8) melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga penerima Program Lantainisasi dan Bedah Rumah.
Kunjungan tersebut sebagai upaya pengawasan terhadap program lantainasi yang disalurkan Pihak Pemerintah melalui Dinas Sosial Kota Kupang.
Ketua komisi IV DPRD Kota Kupang, Livingston Ratu Kadja yang memimpin rombongan, mengatakan, kunjungan kerja dalam Daerah tersebut merupakan bagian dari tugas pengawasan Dewan. “Selain pengawasan, kunjungan ini juga merupakan bentuk intervensi Dewan agar para penerima program dapat menikmati bantuan dengan layak dan memenuhi standar kesehatan daerah,” katanya.
Kunjungan juga bertujuan agar Komisi IV bisa memperoleh data akurat penerima program lantainasi dan Bedah Rumah dilapangan, untuk selanjutnya dicocokan dengan data administrasi.
Sementara itu Wakil Ketua Komisi Empat, Theodora Ewalda Taek mengatakan, kunjungan dilakukan untuk melihat langsung proses penyaluran bantauan program, dan sekaligus memastikan sasaran bantuan tersebut. “Penyaluran harus tepat sasaran. Jangan ada yang tak berhak, namun menerima bantuan tersebut,” tegal Ewalda.
Ewalda menjelaskan, melalui program bedah rumah, setiap penerima bantuan mendapat besaran anggaran sebesar 25 Juta Rupiah. Bantuan itu bukan berupa uang tunai, namun dalam bentuk bahan bangunan.
Untuk tahun 2017, jumlah penerima bantuan Lantainisasi dan Bedah Rumah sebanyak 200 rumah. Jumlah tersebut lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah bantuan periode tahun 2016 yang hanya berjumlah 100 rumah.
Susana Via, salah satu warga penerima bantuan di RT 34 RW 15 Kelurahan Kelapa Lima mengatakan, merasa senang dan bahagia dengan adanya kunjungan dari dewan bersama dinas Sosial. Susana gembira karena telah mendapat bantuan lantainisasi dari Dinas Sosial.
Rasa bahagia juga diungkapkan oleh Maria Lusia. Ia mengaku sangat terbantu dengan program pemerintah, serta adanya pengawasan dari dewan terhadap program yang mereka terima. Program lantainisasi tersebut diakui Maria, baru terimanya pada bulan Juli 2017 lalu. (Yantho)
Discussion about this post