
Kupang, inihari.co – Masyarakat yang tinggal di Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur masih membutuhkan tenaga medis untuk ditempatkan di Puskesmas yang ada di Kecamatan itu.
“Amfoang Tengah masih membutuhkan tenaga medis baru seperti bidan dan perawat untuk ditempatkan di Puskesmas Fatumonas karena tahun 2015 ini Puskesmas Fatumonas ditargetkan dapat melayani pasien rawat inap,” kata Camat Amfoang Tengah Apolos Natbais, Kamis (12/3).
Permintaan agar pemerintah Kabupaten Kupang segera menambah tenaga medis untuk ditempatkan di kecamatan itu muncul saat forum Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) tingkat kecamatan.
Usulan masyarakat itu atas pertimbangan jarak tempuh dari Kecamatan Amfoang Tengah ke Rumah Sakit Umum Naibonat milik pemerintah Kabupaten Kupang cukup jauh sehingga jika ada pasien yang butuh pertolongan medis dapat segera dibawa ke Puskesmas terdekat.
Menurut Natbais, saat ini jumlah tenaga medis yang ada di Kecamatan Amfoang Tengah hanya lima orang, yang terdiri dari satu orang tenaga dokter, serta dibantu dua orang bidan dan dua orang perawat.
Selain usulan penambahan tenaga medis, dalam Musrenbang itu, masyarakat juga mengusulkan agar tenaga guru dapat ditambah karena dari tiga SMP yang ada di wilayah itu jumlah guru masih sangat kurang.
“Penambahan tenaga medis dan tenaga pendidikan merupakan kebutuhan priortias masyarakat Amfoang Tengah karena dari tiga SMP yang ada, rata-rata adalah tenaga honor,” katanya.
Butuh Bendungan Untuk Menunjang Pertanian
Selain usulan agar pemerintah menambah tenaga medis dan guru, masyarakat Amfoang Tengah juga mengusulkan agar pemerintah kabupaten kupang dapat membangun embung dan bendungan di Desa Bitobe untuk menunjang pertanian masyarakat.
“Mayoritas masyarakat Amfoang Tengah adalah petani, tetapi karena kekurangan air maka mereka hanya dapat memanfaatkan lahan tanam sekitar 27 hektare,” kata Camat Amfoang Tengah.
Menurut Kepala Desa Bitobe, Yermias Tabais, lokasi disekitar kampung lama-Nefobat memiliki mata air yang hidup sehingga jika ditampung dalam bendungan dapat digunakan untuk mengirigasi lahan pertanian masyarakat dan membuka lahan tanam baru.
“Selama ini kami andalkan pengairan dari sawah tadah hujan, padahal kalau ada bendungan, dalam satu tahun kami bisa dua kali tanam sehingga bisa menguntungkan masyarakat,” ungkap Yermias Tabais. ****
Discussion about this post