
Kupang, inihari.co – Mantan Direktur Utama yang juga salah satu pemegang saham Bank NTT, Amos Corputy mendukung upaya yang akan dilakukan Komisi III DPRD NTT untuk mengajukan hak angket guna menindaklanjuti temuan pembagian dana Tantiem (bonus dari laba untuk direksi) dan jasa produksi (Jaspro) di Bank NTT pada 2013 yang dinilai sangat fantastis.
“Saya setuju dengan upaya itu. Panggil saja kalau memang ada masalah supaya bisa diclearkan. Prinspnya, kalau ada temuan pasti ada masalah,” kata Amos yang dihubungi dari Kupang, Kamis (12/2).
Menurutnya, dana tantiem diberikan oleh pemilik kepada pengurus yakni direksi dan komisaris. Sedangkan Jaspro diberikan kepada karyawan. Itu semua hak mereka, yang diberikan setelah diaudit dan disetujui RUPS.
Namun, kata dia, jika dalam pembayaran ada masalah itu menjadi urusan manajemen. Dan jika ada temuan yang tidak beres, harus tanyakan kepada manajemen.
“Kalau sampai ada temuan, berarti ada yang tidak beres dan harus dipertanggungjawabkan. Soal beres dan tidaknya, hanya BPK yang tahu,” tandasnya.
Kata dia, ada banyak masalah di Bank NTT yang harus dimintai pertanggungjawaban para direksi. Misalnya, pengangkatan pejabat yang hanya mengikuti selera tanpa diikuti aturan yang ada.
Dengan demikian Amos menyarakan agar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan audit khusus dan Pemegang saham harus mengadakan RUPS Luar Biasa untuk menggantikan Direksi yang bermasalah.
Komisaris Utama Bank NTT, Fransiskus Salem yang dikonfirmasi pada kesempatan terpisah mengatakan, rekomendasi yang dikeluarkan BPK sudah disampaikan dan akan ditindaklanjuti dewan direksi.
“ Saya tidak hafal, rekomendasi dari BPK seperti apa. Intinya, ada beberapa hal yang harus diselesaikan direksi termasuk masalah kepegawaian termasuk beberapa temuan lainnya,” ujarnya.
Dia menambahkan, dewan komisaris memberikan kesempatan kepada direksi untuk melakukan tindak lanjut rekomendasi tersebut sehingga persoalannya clear. (andi)
Discussion about this post