
Kupang, inihari.co – Hujan deras yang turun selama sepekan mengakibatkan dua desa di Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur digenangi air hingga ketinggian pinggang orang dewasa.
Akibatnya warga di dua desa tersebut kesulitan mendapatkan air bersih karena sumur milik warga tergenang air kotor.
Yuliana Klau, warga Desa Sikun yang merupakan satu dari dua desa di kecamatan tersebut yang diterjang banjir sejak akhir pekan lalu mengeluhkan ketiadaan air bersih untuk memasak serta mandi dan cuci.
Selain Desa Sikun, desa lainnya yang diterjang banjir yakni desa Oan Mane yang berbatasan dengan desa Sikun. Di Desa Oan Mane, sejak banjir menerjang, air sumur di desa itu menjadi keruh sehingga tidak bisa dimanfaatkan lagi. “Kami warga di dua desa bertetangga ini kesulitan air bersih akibat banjir yang menggenangi sumur kami,” katanya.
Akibat kesulitan air bersih, warga dua desa korban banjir terpaksa menggali sumur di bantaran sungai. Namun untuk mendapatkan air bersih, warga terpaksa harus menunggu beberapa menit menit sampai air meresap ke dalam sumur yang digali.
Sementara seorang warga lainnya, Yustina Bria mengatakan air sumur yang tercemar tersebut baru bisa dimanfaatkan lagi sekitar satu minggu jika tidak terjadi banjir. “Kalau banjir lagi, air sumur tidak bisa dipakai untuk minum,” katanya.
Namun demikian, warga tetap khawatir jika terjadi lagi banjir besar, karena sumur yang telah dibangun di bantaran sungai akan rusak.
Banjir yang melanda Kabupaten Malaka sudah terjadi sejak akhir Desember 2014, dan sudah enam kali dua desa tersebut diterjang banjir dengan ketinggian hingga dua meter. Akibat banjir itu juga meninggalkan endapan lumpur hingga kedalaman sekitar dua meter serta merusak tanaman pertanian. (jj)
Discussion about this post