
KUPANG, Inihari.co – Rapat Koordinasi (Rakor) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berlangsung di Kupang, Minggu 8 Juni 2014 tadi malam, yang diikuti seluruh pimpinan dan kader Partai Hanura tingkat Provinsi dan kabupaten/kota, serta dihadiri utusan dari Dewan Pimpinan Pusat, dijaga ketat oleh sekelompok orang yang diduga Preman bayaran Partai Hanura NTT.
Pasalnya, ketika awak media yang hendak masuk meliput jalannya rakor, empat orang yang diduga preman bayaran Partai Hanura itu melarang awak media untuk masuk keruangan tempat berlangsungnya Rakor.
Alasan mereka melarang wartawan untuk meliput jalannya Rakor Partai Hanura karena ada instruksi dari petinggi partai Hanura agar hanya wartawan tertentu yang boleh meliput, sedangkan wartawan dari media lain tidak diperbolehkan masuk.
Namun ketika Lidya Rambu, wartawan AFBTV menanyakan siapa orang Hanura yang melarang wartawan untuk masuk meliput, salah satu dari empat orang penjaga pintu yang diduga preman bayaran Partai Hanura itu tidak bersedia menjelaskan.
Sementara itu ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Hanura Nusa Tenggara Timur, Jimmy Sianto mengatakan, Rakor Partai Hanura terbuka dan bisa diliput media manapun tanpa ada kecuali. (RM)
Discussion about this post