
KUPANG, Inihari.co – Komite Aksi Pemuda Anti Korupsi (Kapak) Perwakilan Sumba menggelar aksi unjuk rasa mendesak Kejaksaan Negeri (Kejari) Waikabubak Kabupaten Sumba Barat untuk segera menahan bupati Sumba Barat sebagai tersangka pengadaan 158 unit sepeda motor pada tahun 2011 lalu.
Koordinator aksi lapangan Kapak Sumba, Boby Woleka yang dihubungi dari Kupang mengatakan bahwa Kapak Sumba mendatangi kantor Kejari Waikabubak siang tadi, Selasa (3/6) untuk mendesak Kejari Waikabubak agar segera menahan Bupati Sumba Barat yang telah ditetapkan sebagai tersangka beberapa bulan yang lalu.
Selain itu, Kapak juga meminta kepada Kejari agar segera melimpahkan kasus tersebut kepada Kejaksaan Tinggi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) karena Kejari Waikabubak terkesan lamban menangani persoalan korupsi yang dilakukan Bupati Sumba Barat, Yubilate Pandango pasca pergantian Kepala Kejari Waikabubak.
“Mungkin saja ada beban psikologis yang dirasakan oleh aparat penyidik Kejari karena yang diperiksa adalah bupati sebagai kepala wilayah di Sumba Barat, jadi limpahkan saja ke Kejati NTT,” kata Boby.
Dia juga mengatakan bahwa jika kasus dibongkar oleh aparat maka akan menjadi pintu masuk untuk mengungkap kasus korupsi lainnya di Sumba Barat. “Kita berharap agar semua masyarakat menyatukan barisan untuk melihat kondisi ini dan melawan para pencuri berdasi itu,” tandas Boby.
Kasipidum Kejari Sumba Barat, Made Pasek yang dihubungi dari Kupang mengatakan bahwa benar siang tadi Kapak Sumba menggelar aksi, daan tuntutan mereka telah diterima dan akan disampaikan kepada pimpinan Kejari Sumba Barat.
“Untuk sementara memang status Bupati Sumba Barat masih tetap sebagai tersangka karena baru 15 orang saksi yang telah kita periksa, satu orang lagi yang akan kita periksa yaitu pengguna kuasa anggaran, Maksi Nange, kalau sudah kita periksa baru kita informasikan kelanjutannya, ujar Pasek. (RMD)
Discussion about this post