Kupang, inihari.co – Jelang hari raya besar Keagamaan, warga Nusa Tenggara Timur kesulitan mendapatkan beras murah. Tidak saja di Kota Kupang, warga dibeberapa kabupaten juga kesulitan mendapatkan beras murah.
Di Kota Kupang, beras Bulog hilang dari pasaran, yang ada hanya beras dari Sulawesi dan Jawa, dan itupun harganya melonjak drastis.
Di Pasar Kasih Naikoten, harga beras yang berasal dari Sulawesi dan Jawa dijual Rp 14.000 per kilogram, padahal sebelumnya dijual seharga Rp 12.000 per kilogram.
Di Pulau Sumba saat ini harga beras telah mencapai Rp 18.000 per kilogram, sedangkan di wilayah Flores berkisar Rp 16.000 sampai Rp 17.000 per kilogram.
Rosmiana, salah satu pedagang beras di Pasar Kasih Naikoten mengatakan, harga beras saat ini telah mengalami kenaikan dari harga sebelumnya “Kenaikan ini sudah berlangsung selama sebulan terakhir,” ungkapnya
Dia mengaku beras yang dijual saat ini berasal dari pulau Jawa dan sebagian dari Sulawesi. Itupun yang dijual hanya sebanyak 20 sampai 25 karung kemasan 40 Kilogram.
“Beras dari Sulawesi belum semuanya masuk karena petani disana belum panen sehingga stok beras yang ada untuk dijual sangat minim,” jelas Rosmiana.
Senada dengan Rosmiana, Haji Sau, salah satu pengusaha beras yang ada di Pasar Kasih Naikoten mengatakan, sebelumnya dirinya selalu mendatangkan beras dari Sulawesi sebanyak 10 Ton setiap bulan dan langsung didisribusikan ke sejumlah pedagang beras yang ada di Pasar Kasih.
Namun saat ini dirinya hanya bisa mendatangkan beras sebanyak Empat Ton. Alasannya karena petani di Sulawesi mengalami gagal panen sehingga berdampak pada kenaikan harga ditingkat petani.
“Biasanya saya membeli beras langsung dari petani sebesar Rp 380.000 per karung kemasan 40 kilogram. Tetapi saat ini naik Rp 100.000 per karung sehingga menjadi Rp 490.000 per karung,” ungkapnya.
Terhadap kenaikan harga beras yang terjadi saat ini, dirinya berharap adanya campur tangan pemerintah dalam hal ini Bulog untuk segera melakukan operasi pasar demi membantu meringankan beban masyarakat.
Bulog Datangkan 550 Ton Beras
Menyikapi terjadinya kelangkaan beras sehingga berdampak pada kenaikan harga, Perum Bulog Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur pada Selasa 7 Maret 2023 telah mendatangkan beras sebanyak 10 Kontainer atau sekitar 250 Ton dari Provinsi Jawa Timur melalui pelabuhan Tenau Kupang.
Selain di Kota Kupang, pada hari yang sama Perum Bulog juga mendatangkan beras sebanyak 300 Ton di Kabupaten Alor.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Nusa Tenggara Timur, Eko Yoga Cahyo Utomo melalui Humas Perum Bulog Kanwil NTT, Fanik Apriliyani mengatakan, beras sebanyak 250 Ton khusus untuk Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Sedangkan untuk Kabupaten TTS, TTU, Belu dan Malaka diperkirakan akan melalui Pelabuhan Atapupu. Dan diharapkan dalam waktu dekat daerah lain seperti Sumba dan Flores juga segera menyusul sehingga dapat menstabilkan harga beras akibat kelangkaan.
“Beras yang baru masuk merupakan pendistribusian beras secara Nasional atau Movnas beras dari Provinsi Jawa Timur yakni sebanyak 550 Ton dari 19 Ribu Ton yang akan masuk ke Provinsi Nusa Tenggara Timur,” jelas Fanik Apriliyani melalui sambungan seluler, Selasa ( 6/3/2023).
Menurutnya akan ada penambahan lagi jumlah pengiriman sehingga diharapkan masyarakat tidak usah kuatir karena secara bertahap akan ada lagi beras yang masuk.
“Beras yang masuk nantinya untuk Stabilisasi harga atau operasi pasar,” jelas EYC Utomo seperti yang disampaikan Fanik Apriliyani. (andi sulabessy)
Discussion about this post