Kupang, inihari.co – Mengantisipasi kekosongan stok beras serta kenaikan harga jelang Hari Raya Besar Keagamaan seperti bulan Puasa dan Paskah tahun 2023, Perum Bulog Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur hari ini, Selasa (7/3/2023) telah mendatangkan beras sebanyak 10 Kontainer atau sekitar 250 Ton dari Provinsi Jawa Timur melalui pelabuhan Tenau Kupang.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Nusa Tenggara Timur, Eko Yoga Cahyo Utomo melalui Humas Perum Bulog Kanwil NTT, Fanik Apriliyani mengatakan, selain di Kota Kupang, pada hari yang sama telah diturunkan juga beras sebanyak 300 Ton di Kalabahi, Kabupaten Alor.
“250 Ton yang baru dibongkar hari ini khusus untuk Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Sedangkan untuk Kabupaten TTS, TTU, Belu dan Malaka diperkirakan akan melalui Pelabuhan Atapupu. Dan diharapkan dalam waktu dekat daerah lain seperti Sumba dan Flores juga segera menyusul sehingga dapat menstabilkan harga beras akibat kelangkaan,” ungkap Fanik Apriliyani melalui sambungan seluler, Selasa ( 6/3/2023).
Beras yang baru masuk tersebut merupakan pendistribusian beras secara Nasional atau Movnas beras dari Provinsi Jawa Timur sebanyak 550 Ton dari 19 Ribu Ton yang akan masuk ke Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Akan ada penambahan lagi jumlah pengiriman. Diharapkan masyarakat tidak usah kuatir karena secara bertahap akan ada lagi beras yang masuk,” jelas EYC seperti dikutip Apriliyani.
Sebelumnya, dalam sepekan terakhir, di Kota Kupang dan beberapa wilayah lainnya di Nusa Tenggara Timur sempat terjadi kelangkaan beras sehingga memicu kenaikan harga yang cukup signifikan di pasaran.
Menyikapi kenaikan harga beras terutama dari sisi ketersediaan, keterjangkauan harga dan fungsi stabilisasi, Perum Bulog Kanwil NTT telah berupaya melakukan beberapa langkah antisipasi. Untuk ketersediaan, saat ini Perum Bulog Kanwil NTT telah melakukan pendistribusian beras secara Nasional atau Movnas beras dari Provinsi Jawa Timur sebanyak 550 Ton dari 19 Ribu Ton .
“Beras yang masuk nantinya untuk Stabilisasi harga atau operasi pasar,” jelas EYC Utomo seperti yang disampaikan Fanik Apriliyani. (andi sulabessy)
Discussion about this post