Kupang, inihari.co- Tujuan maju sebagai Calon Legislatif (Caleg) adalah untuk berkontribusi kepada masyarakat dan daerah. Harapannya sederhana, yakni menyampaikan aspirasi masyarakat secara tulus sesuai apa yang masyarakat butuhkan, sekaligus mensosialisasikan kepada pemerintah untuk diakomodir melalui APBD yang ada.
Hal ini diungkapkan Eka Citra Gayatri Kerihi, S.Si., M.Pd, Srikandi Partai Golkar Kota Kupang tentang perjuangannya sebagai Caleg Perempuan dari daerah pemilihan (Dapil) Kota Raja dan Kota Lama.
Menurut Dosen UPG 1945 NTT ini, rakyat pada dasarnya tidak butuh seorang pahlawan yang bicara keras, saling tantang dengan pemerintah namun hasil akhirnya tidak konsisten. Mereka pada dasarnya hanya menginginkan agar para anggota dewan harus kembali pada hakikat yakni menjadi legislatif yaitu sebagai wakil rakyat.
“Intinya bicaralah atas nama kepentingan rakyat, terutama rakyat yang diwakili, bukan bicara atas nama kepentingan pribadi atau keluarga dan tim sukses,” katanya, Sabtu (07/10/2023).
Selaku perempuan, Eka Kerihi juga memiliki misi untuk membela kaumnya yang sering mengalami tindakan kekerasan baik fisik maupun psikis. Kekerasan terhadap perempuan dan anak dinilai Eka merupakan persoalan yang perlu diselesaikan secara tuntas.
Kerap kali korban kekerasan tidak menyuarakan apa yang mereka alami, baik itu kekerasan secara fisik, mental, maupun seksual. Banyak di antara korban yang kesulitan melapor atau tak berani melaporkan kekerasan yang mereka alami. “Ini harus menjadi perhatian serius wakil rakyat agar di perjuangan menjadi perhatian bersama dengan pemerintah,” tuturnya.
Dikatakan, berdasarkan konstitusi Republik Indonesia, DPRD juga melaksanakan tiga fungsi yaitu legislasi, anggaran dan pengawasan. Dan jika tiga fungsi tersebut dijalankan secara baik maka dirinya yakin cita-cita pembangunan daerah dan pemenuhan kesejahteraan sosial bisa terwujud.
“Saya ingin ikut bagian dalam memastikan ketersediaan lapangan kerja bagi perempuan dan pemuda di Kota Kupang, entah melalui pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan-pelatihan yang disediakan pemerintah ataupun melalui pemberdayaan tenaga kerja lokal pada setiap unit usaha yang mencari keuntungan di Kota Kupang,” ujarnya.
Eka Kerihi juga mengaku, keikutsertaannya dalam Pileg tahun 2024 adalah untuk menjamin adanya perhatian pemerintah yang maksimal di bidang pendidikan. Sebab dengan pendidikan yang memadai, ditunjang oleh pertumbuhan ekonomi yang baik, maka kesejahteraan dapat terwujud.
Terkait persaingan dalam masa sosialisasi dan kampanye nanti, Eka Kerihi mengaku dirinya akan bersaing dengan cara yang fair, sebab politik bukan sekedar tentang kepentingan tapi lebih pada panggilan untuk melayani.
Dirinya pun dengan tegas mengatakan bahwa sangat menghargai orang-orang hebat yang ikut ambil bagian dalam kompetisi Pemilu Legislatif di Kota Kupang, baik dari partai Golkar maupun partai politik lain. Mereka diyakininya juga punya niat yang sama untuk mengabdi dan memperjuangkan kepentingan masyarakat Kota Kupang.
Eka pun mengajak semua warga Kota Kupang yang mungkin belum atau memang tidak peduli terhadap perpolitikan agar bisa peduli, yakni dengan ikut andil dalam terselenggaranya Pemilu legislatif tahun 2024, sebab Pemilu bermuara pada terwujudnya pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Masyarakat juga diminta memahami pentingnya pendidikan politik yang baik dan benar agar bisa terhindar dari politik uang yang hanya menyenangkan hati selama 5 menit, kemudian terlupakan dan susah selama 5 tahun.
Memilih olehnya harus berdasarkan isi hati dan kepercayaan terhadap figur, bukan hanya karena uang. Dirinya tidak ingin masyarakat merendahkan diri dan menjadi penghalang pembangunan serta penghambat kesejahteraan rakyat akibat dibayar oleh oknum Caleg yang tidak memiliki tujuan mulia.
“Bagi saya mengabdi pada masyarakat, mendengarkan aspirasi dan menjadi penyambung lidah serta hadir disaat mereka butuhkan, itu adalah hal yang baik untuk dilakukan,” ungkapnya.
Dirinya pun berharap agar kedepan para anggota legislatif yang terpilih adalah anggota legislatif yang benar-benar memahami etika bernegara dan etika politik agar benar-benar bertindak sesuai konstitusi. (Yantho Sulabessy Gromang)
Discussion about this post