Kupang,inihari.co – Kelangkaan beras terjadi di Kabupaten Alor sejak Jumat 3 Maret 2023. Sejumlah Pasar tradisional dan Toko yang biasa menjual beras berbagai jenispun mengalami kekosongan stok, akibatnya warga kesulitan mendapatkan beras.
Informasi yang diperoleh media inihari.co dari Yuni, salah seorang warga Kota Kalabahi menyebutkan, dirinya sudah sejak Jumat 3 Maret 2023 kemarin kesulitan mendapatkan beras.
“Saya sudah keliling ini Kota Kalabahi untuk cari beras. Mulai dari Kios, pasar sampai tokopun juga sudah saya pergi, tapi semuanya tidak ada yang menjual beras, karena habis,” terang Yuni kepada inihari.co melalui sambungan telepon selular, Sabtu (4/3/2023).
Yuni yang merupakan ibu rumah tangga mengharapkan pemerintah dan Perum Bulog NTT segera bertindak mengatasi persoalan tersebut dengan segera mendatangkan beras dan melakukan operasi pasar.
“Pemerintah dan Bulog tolong segera atasi persoalan ini. Sebab kalau tidak ada beras kami mau makan apa,” ungkapnya.
Kepala Kantor Cabang Perum Bulog Kalabahi, Daenny Nixcan Obije melalui Humas Perum Bulog Kantor Wilayah NTT, Fanik Apriliyani mengatakan, saat ini stok beras Bulog masih tersedia di gudang Bulog Kalabahi sehingga warga diharapkan tidak perlu kuatir akan kelangkaan beras karena saat ini ketersediaan beras masih mencukupi.
“Ketersediaan stok beras masih ada sehingga kami mengimbau kepada warga Kota Kalabahi jangan panik dan tidak usah kuatir karena pemerintah dalam hal ini Bulog pasti tetap melayani permintaan warga,” ungkap Obije seperti yang disampaikan Humas Bulog Kanwil NTT, Fanik Apriliyani.
Selain terjadi kekosongan stok beras di Kabupaten Alor, Sabtu 4 Maret 2023 hari ini dibeberapa pasar tradisional yang ada di Kota Kupang juga mengalami kekurangan stok beras.
Dari pantauan media di sejumlah pasar tradisional yang ada di Kota Kupang juga menunjukan adanya kekurangan stok sehingga berdampak pada kenaikan harga.
Di Pasar Kasih Naikoten Satu yang biasanya banyak menjual beras dari berbagai jenis juga mengalami kekurangan stok, bahkan beras Bulog pun juga tidak terlihat.
Ibu Sri, salah satu pedagang beras di Pasar Kasih Naikoten mengaku, saat ini beras Bulog tidak ada lagi atau telah habis terjual, dan yang ada saat ini hanya beras Sulawesi.
Dampak kekurangan stok beras ini juga dirasakan pemilik warung makan termasuk UKM yang biasa berdagang nasi di sepanjang pinggir jalan raya sehingga terjadi kenaikan harga.
Diberitakan sebelumnya, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Nusa Tenggara Timur, Eko Yoga Cahyo Utomo mengungkapkan, faktor terjadinya kenaikan harga beras di NTT karena di daerah-daerah penghasil beras seperti Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat belum dilakukan panen raya sehingga pasokan beras ke wilayah NTT belum maksimal.
“Menyikapi kenaikan harga beras terutama dari sisi ketersediaan, keterjangkauan harga dan fungsi stabilisasi, Perum Bulog Kanwil NTT telah melakukan beberapa langkah antisipasi. Untuk ketersediaan, saat ini Perum Bulog Kanwil NTT sedang menunggu pendistribusian beras secara Nasional atau Movnas beras dari Provinsi Jawa Timur sebanyak 19 Ribu Ton untuk Stabilisasi harga atau operasi pasar,” jelas EYC Utomo di Kupang,Jumat (3/3/2023).
Sebelumnya Perum Bulog Kanwil NTT telah mengajukan Movnas sebanyak Tujuh Ribu Ton yang merupakan hasil penerimaan langsung dari impor dan hasil penerimaan dari provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat. Namun dari Tujuh Ribu Ton yang diajukan, Perum Bulog NTT saat itu baru mendapatkan Tiga Ribu Ton sehingga masih tersisa Empat Ribu Ton. Dengan demikian pada Maret 2023, Perum Bulog Wilayah NTT akan mendapatkan movnas beras sebanyak 19 Ribu Ton.
Saat ini jumlah stok beras yang tersedia di Gudang Bulog Kupang serta beberapa gudang yang tersebar di seluruh cabang Bulog di NTT sebanyak 2000 Ton. Dengan demikian apabila telah didatangkan 19 Ribu Ton maka total keseluruhan jumlah stok beras yang ada di Perum Bulog NTT sebanyak 21 Ribu Ton.
“Untuk provinsi NTT sampai saat ini Bulog NTT telah menyalurkan beras untuk kebutuhan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan atau SPHP sekitar 9500 Ton untuk seluruh wilayah di NTT,” jelasnya. (andi sulabessy)
Discussion about this post