Kupang, inihari.co- Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT), Aleks Riwu Kaho yang juga selaku Koordinator Gerakan Kupang Hijau, mengatakan bahwa sebagai ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kota Kupang harus menjadi kota layak huni dan ramah lingkungan. Untuk itu, ada Tiga program yang kini terus digalakkan yakni antara lain, pembuatan jebakan air, tanam pohon dan bebas sampah plastik.
Menurutnya, saat ini ada dua program yang dilakukan di Alak Penkase, yaitu tanam pohon dan jebakan air.
Menurutnya, dalam menyukseskan program Gerakan Kupang Hijau, tidak akan menggunakan uang Negara, sebab dari 125 lembaga keuangan yang ada, sudah 60 lembaga keuangan termasuk Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) yang menyatakan komitmennya untuk ikut berpartisipasi.
“Saat ini dana yang terkumpul dari hasil sumbangan Bank NTT dan 59 lembaga keuangan lain sudah mencapai 352 juta rupiah,” ungkap Riwu Kaho dalam keterangan pers di Aula Rapat Garuda Balai Kota Kupang, Jumat (10/07/2020).
Ia mengaku, melalui CSR, Bank NTT akan ikut menyukseskan program Gerakan Kupang Hijau demi Kota Kupang yang Layak Huni dan Ramah Lingkungan.
Ia menegaskan, Bank NTT sebagai Bank yang dipercaya oleh masyarakat Kota Kupang dan NTT pada umumnya, dalam bekerja tidak sekadar mengejar profit, namun juga menjalankan fungsi sosial di lingkungan di mana bank ini menjalankan operasionalnya.
Sementara Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore mengatakan, tim Gerakan Kupang Hijau sudah dibentuk untuk membantu menangani persoalan lingkungan di Kota Kupang. Tim dengan berjumlahkan delapan orang tersebut, bertugas untuk menggerakkan seluruh stakeholders agar mau terlibat bekerjasama membantu menyukseskan Gerakan Kupang Hijau. (FHN/Yantho)
Discussion about this post