
Kupang, inihari.co- Manajemen Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT), pada Jumat, 03 Juli 2020, menggelar aksi sosial berupa Donor Darah di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kupang yang melibatkan ratusan karyawan Bank tersebut.
Aksi sosial itu dilakukan dalam rangka menyambut perayaan Hari Ulang Tahun Bank NTT ke 58 pada 17 Juli 2020 mendatang.
Dalam aksi sosial tersebut, seluruh karyawan dan karyawati Bank NTT berhasil menyumbangkan 103 kantong Darah kepada PMI Kupang. Seratus tiga kantong darah ini terdiri dari golongan darah A sebanyak 25 kantong, darah B 31 kantong, darah O 40 kantong dan golongan darah AB tujuh kantong.
Plt. Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho mengatakan, aksi sosial donor darah tersebut merupakan sebuah sumbangsi nyata Bank NTT bagi masyarakat NTT. Aksi donor darah itu merupakan dedikasi dari Bank NTT kepada masyarakat NTT yang terus memberikan perhatian dan dukungan kepada Bank NTT menjelang HUT ke-58.
Riwu Kaho berharap, darah dari hasil aksi donor Bank NTT dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan, demi kebutuhan kesehatan mereka.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat NTT yang terus memberikan kepercayaan dan dukungan kepada Bank NTT, sehingga Bank NTT terus mengalami pertumbuhan yang positif.
Sementara itu, Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kupang, dr. Samson berharap agar partisipasi masyarakat untuk memenuhi stok darah di PMI Kupang terus terjadi, sebab stok darah yang dimiliki saat ini mengalami kekurangan akibat pandemi Covid.

“Saya sangat berterima kasih kepada Bank NTT karena melalui kegiatan ini telah ada penambahan 103 kantong darah. Jumlah tersebut dapat membantu ketersediaan akan kebutuhan darah selama dua hingga tiga hari,” katanya.
Menurutnya, secara normal maka kebutuhan darah untuk wilayah Kota Kupang dan sekitarnya adalah 70 hingga 80 kantung sehari. Untuk itu diharapkan semua pihak baik personal maupun lembaga serta instansi bisa mengikuti jejak Bank NTT untuk melakukan kegiatan donor darah yang sangat berguna ini.
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk kebutuhan darah, jenis yanga paling susah didapatkan adalah golongan darah AB; dan yang paling susah adalah yang rhesus negatif baik itu A, B maupun O.
“Di Indonesia, 96 hingga 98 persen bergolongan darah yang rhesus positif. Sementara yang negatifnya hanya berkisar dua sampai empat persen; dan khusus di NTT hanya ada 1-2 orang yang rhesus negatif,” terangnya. (Yantho)
Discussion about this post