
Kupang, inihari.co- Jalan di Desa Apren, Amarasi, Kabupaten Kupang – Nusa Tenggara Timur, sudah lebih dari sepuluh tahun mengalami kerusakan parah. Namun sampai saat ini, jalan yang merupakan satu-satunya akses masuk-keluar warga tersebut, belum mendapat perhatian dari pemerintah daerah setempat untuk diperbaiki.
Merespon lambatnya perhatian pemerintah bagi desa mereka, warga Apren pada Rabu, 03 Juni 2020, bergotong-royong memperbaiki titik rawan kecelakaan sepanjang seratus meter di jalur masuk desa, dengan cara menabur sirtu (pasir batu) dan memadatkannya secara manual.
Tokoh pemuda desa Apren, Isak Abraham Teuf yang ditemui di lokasi gotong-royong, mengatakan, aksi perbaikan jalan ini merupakan inisiatif pemuda Apren dalam merespon kegelisahan masyarakat terhadap kondisi jalan rusak di wilayah mereka. Aksi ini dilakukan secara swadaya, yakni menggunakan dana hasil kumpul bersama secara sukarela dan dikerjakan sendiri menggunakan peralatan seadanya.
Menurutnya kegiatan tersebut sebenarnya adalah bentuk protes keras warga masyarakat kepada pemerintah, namun ditunjukkan melalui kegiatan yang positif.
“Sesungguhnya saya bersama masyarakat sangat menyayangkan sikap pemerintah Kabupaten Kupang yang selama ini kurang memiliki perhatian terhadap persoalan urgen di desa Apren. Jalan-jalan rusak di Desa Apren harusnya diperbaiki oleh pemerintah, sebab jalan tersebut menjadi akses keluar-masuk masyarakat, baik dalam kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan ekonomi maupun kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan dan pendidikan di luar Apren,” terangnya.
Isak menceritakan, akibat akses jalan yang buruk, warga yang melintas juga sering mengalami kecelakaan lalu-lintas. Jalan yang berlubang dengan struktur mendaki, sering memakan korban pengguna jalan yang melewati jalur tersebut.
“Ini jalan rusak sering makan korban. Banyak pengendara motor yang jatuh karena kondisi jalan yang berlubang dan mendaki. Mobil yang melalui jalan di wilayah kami juga sudah sering mengalami masalah, bahkan ada yang hampir terbalik. Sudah begitu, akibat jalan rusak maka warga petani di Desa Apren tidak bisa memasarkan hasil perkebunan pisang dan kepala yang banyak secara baik,” tegasnya.
Untuk itu, Isak berharap agar dalam waktu dekat pemerintah Kabupaten Kupang bisa segera merespon kebutuhan warga Apren dengan melakukan perbaikan jalan melalui program pembangunan yang dimiliki pemerintah, demi menunjang aktivitas perekonomian warga, serta memberikan kemudahan untuk menuju layanan kesehatan dan pendidikan di luar Apren.

Senada dengan Isak, warga Apren Stefanus Benu juga mengatakan bahwa alasan gotong-royong menabur sirtu dilakukan untuk membantu masyarakat agar bisa memiliki akses jalan yang lebih baik.
Ia mengatakan, harapan agar pemerintah bisa memperhatikan kondisi jalan di desa Apren, sebelumnya sudah sering disampaikan kepada calon anggota DPRD Kabupaten Kupang saat melakukan kampanye di desa Apren. Namun sayangnya, hingga dilantik menjadi anggota DPRD, warga tidak mengetahui apakah harapan warga tersebut sudah diperjuangkan atau belum.
Stefanus berharap, pemerintah bisa segera memperbaiki jalan di desa mereka, sebab jalan tersebut juga menjadi akses satu-satunya menuju lokasi pariwisata Danau Nefokou. (Yantho)
Discussion about this post