
Kupang, inihari.co- Warga Nusa Tenggara Timur yang sempat dibuat was-was karena pengakuan dari pasien positif Covid-19 atas nama El Yohanis Asamau pada dua pekan lalu (09/04/2020), kini sudah bisa merasa lega. Hal itu karena berdasarkan hasil Swab Test ke dua terhadap El, ia dinyatakan negatif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tengara Timur (NTT), Dr. drg. Domi Mere, M.Kes, yang juga selaku sekretaris I merangkap juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Provinsi NTT tahun 2020, saat jumpa pers bersama media di sekretariat gugus tugas, mengatakan bahwa El Yohanis Asamau sebagai pasien 01 Covid-19 di NTT kini telah dinyatakan sembuh sehingga pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. W. Z. Yohanes Kupang sudah memperbolehkan pulang ke rumah.
Untuk itu, Domi Mere berterima-kasih kepada pasien 01, sebab berkat ketaatannya mengikuti seluruh protokol perawatan di Rumah Sakit dengan baik maka dirinya bisa sembuh dan NTT tidak lagi menjadi zona merah.
Domi Mere juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada direktur rumah sakit dan para dokter serta seluruh tenaga medis – non medis yang sudah merawat pasien 01 sampai sembuh.
Ia juga berharap, setelah kepulangan El Asamau ke rumah, maka pihak keluarga beserta sanak saudara dan seluruh masyarakat sekitar dapat menerimanya dengan baik dan penuh sukacita, agar El bisa kembali bersosialisasi seperti semula.
“Setelah mengikuti protokol perawatan di Rumah Sakit secara baik, dan berdasarkan hasil Swab Test ke dua, pasien 01 dinyatakan sembuh. Ia kini sudah diperbolehkan pulang, dengan ketentuan harus menjalani isolasi diri selama 14 hari kedepan di rumah untuk memastikan kondisi kesehatannya sebelum bersosialisasi seperti semula,” terang Domi Mere.
Lebih lanjut Domi Mere mengatakan, walaupun pasien 01 sudah dinyatakan sembuh dan NTT kembali menjadi daerah berzona hijau atau bebas dari Covid-19, namun masyarakat harus tetap waspada. Hal itu dikarenakan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG) di NTT masih cukup besar.
Saat ini jumlah OPD di NTT sebanyak 1.577 orang dan OTG sebanyak 58 orang.
Menurutnya, dengan melihat kondisi tersebut, maka kita tidak bisa mengatakan NTT aman dari penyebaran Covid-19, sehingga kita harus tetap mengikuti prinsip kehati-hatian dengan mengutamakan upaya deteksi dini dan melakukan tindakan-tindakan pencegahan.
Berikut Data Terbaru Yang Berkaitan Dengan Covid-19 di Nusa Tenggara Timur (Klik Untuk Perbesar Gambar)
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si yang juga selaku juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di Provinsi NTT, mengatakan, walaupun Provinsi NTT kini telah kembali menjadi zona hijau Covid-19 dan bukan zona merah, namun sesuai instruksi Gubernur NTT Viktor – Bungtilu Laiskodat maka seluruh masyarakat NTT harus tetap waspada dan siaga dalam mencegah Covid-19 di NTT.
“Pada dasarnya Gubernur dan Wakil Gubernur tetap mendorong semua orang agar selalu mengikuti protokol-protokol kesehatan yang sudah berlaku, sebab masih banyak Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) serta Orang Tanpa Gejala (OTG) yang hasil pemeriksaan Swab-nya belum selesai,” terang Jelamu.
Lebih lanjut Jelamu Ardu Marius juga menghimbau agar semua orang yang pernah lakukan kontak langsung dengan pasien 01 dan belum sempat tertelusuri, agar bisa segera melapor diri ke gugus tugas Provinsi NTT atau gugus tugas Kota Kupang untuk mendapat pemeriksaan kesehatan demi mencegah perkembangan Covid-19.
“Begitu pun yang baru datang dari luar NTT, agar yang belum sempat terpantau bisa secara jujur menceritakan riwayat perjalanannya. Contohnya yang baru dari daerah terpapar seperti Jakarta, Jogja atau Denpasar, maka tolong secara jujur menceritakan hal tersebut. Jangan menutupinya, sebab ketidak-jujuran itu bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan kita semua” tutupnya. (Yantho)
Discussion about this post