
Ende, inihari.co- Pemerintah Desa Tenda Mbepa beserta masyarakat merasa kecewa dengan pekerjaan hotmix yang dilakukan oleh PT Surya Agung Kencana (SAK) di wilayah mereka. Pasalnya, jalan yang dikerjakan sudah melewati batas waktu pelaksanaan pada 05 desember 2019 lalu, serta hasil hotmix dari proyek senilai 6,5 miliar yang belum tuntas tersebut sangatlah tipis.

Kepala Desa Tenda Mbapa, Kanisius Durben yang ditemui wartawan di kantornya pada Senin, (24/02/2020) mengatakan, pihaknya sangat berharap agar PT SAK segera menuntaskan jalan tiga kilometer (Km) yang melintasi desa tersebut. Sebab, material yang dibiarkan begitu saja dapat mengakibatkan para pengendara roda dua mengalami kecelakaan.
“Kami berharap agar proyek jalan ini bisa secepatnya diselesaikan oleh PT SAK, sebab sudah melewati batas waktu yang ditentukan. Selain itu, agar material yang ada juga tidak mengakibatkan kecelakaan bagi pengendara roda dua yang melintas di jalan ini,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pekerjaan hotmix oleh PT SAK ini terlalu tipis. Ketebalan material dan aspal tidak sampai 5 centimeter (Cm).
“Ada sebagian titik yang sangat tipis, yang ketebalannya jika diukur dari tanah dasar maka tidak mencapai 5 cm. Ini ditakutkan jalan nantinya akan cepat rusak,” tegasnya.
Ia juga menyesalkan, karena permintaan pihak pemerintah desa dan masyarakat agar dibangun deker di ruas jalan tani, diabaikan kontraktor. Untuk itu mereka mengancam akan melaporkan pekerjaan ini ke DPRD dan Bupati Ende soal hasil pekerjaan jalan ini.

Rasa kecewa atas pekerjaan jalan dari PT SAK juga diungkapkan oleh Antonius Wiku Wawo, salah seorang tokoh masyarakat Tenda Mbapa.
Ia mengatakan, material yang dihamparkan sangat sedikit, sehingga hotmix yang dihasilkan juga sangatlah tipis.
“Coba perhatikan tuh material yang mereka (PT SAK) hampar, tipis sekali. Hotmix yang sudah jadi juga tipis sekali. Ini bisa-bisa nanti baru berumur 1 tahun jalannya sudah mengalami kerusakan berat,” ungkapnya.

Sementara pemborong aspal PT SAK, Joker yang ditemui di lokasi proyek mengatakan, tipisnya hasil proyek peningkatan jalan Puukungu – Orakose – Kamubhekan itu karena pekerjaannya hanya untuk agregat A, sehingga hanya satu kali lapisan aspal.
Sedangkan soal keterlambatan, dirinya mengaku akibat terkendala agregat. “Kalau pengaspalan, dalam sehari kami bisa tuntaskan sepanjang 750 meter. Cepat saja,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Ende, Frans Lewa yang hendak dikonfirmasi wartawan di kantornya, Selasa, 25 Februari 2020, sedang tidak berada di tempat. Dihubungi via telepon pun berada di luar jangkauan. (Yantho)
Discussion about this post