
Atambua, inihari.co- Akibat hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Malaka – Nusa Tenggara Timur selama sepekan, mengakibatkan pekerjaan proyek pembangunan jalan Sabuk merah Perbatasan RI-Timor Leste mengalami kerusakan pada saluran pembuangan air (Drainase), tembok penahan dan sejumlah item lainnya. Kerusakan tersebut paling terlihat di lokasi Desa Alas, Kecamatan Kobalima Timur, Kabupaten Malaka.
PPK Pembangunan Jalan Perbatasan, Satker Wilayah 2 BPJN X Kupang – Rofinus Ngilo ST yang dikonfirmasi pada Selasa, (08/1/2019) mengatakan, semua kegiatan yang sementara dilakukan oleh Balai Jalan X di wilayah Desa Alas, Kabupaten Malaka masih dalam masa pelaksanaan, sehingga penanganannya masih diserahkan kepada Kontraktor Pelaksana.
“Semua hal yang terjadi di lapangan, entah kerusakan yang diakibatkan oleh hujan, angin, cuaca panas dan lainnya masih dalam masa pelaksanaan, sehingga semuanya tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana sebab belum ada Penyerahan Awal atau PHO,” kata Rofinus.

Menurut Rofinus, selama pekerjaan masih dalam masa pelaksanaan maupun masa pemeliharaan, maka kegiatan proyek tersebut masih menjadi tanggung jawab Kontraktor. Balai sebagai pemilik kegiatan hanya akan menerima PHO maupun FHO (Penyerahan Akhir Pekerjaan) sesuai dengan perencanaan dan kesepakatan yang telah ditetapkan.
“Kerusakan yang terjadi di lokasi Desa Alas itu memang benar diakibatkan tingginya curah hujan di wilayah tersebut selama beberapa pekan, sehingga terjadi longsor pada tebing dan merusak drainase yang dibangun. Namun, selama kerusakan yang terjadi bukan diakibatkan oleh bencana alam maka tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor, entah pada pekerjaan di ruas Alas maupun di ruas lain yang sudah PHO. Sebab, sampai saat ini masih ada masa pemeliharaan,” terangnya.
Sementara PT Naviri Konstruksi selaku Kontraktor Pelaksana melalui penangung jawabnya di Atambua – Ruswandi mengatakan bahwa seluruh kerusakan yang terjadi akan menjadi tanggung jawab mereka untuk diperbaiki. “Kami siap menangani seluruh kerusakan yang ada, namun tentunya penanganannya akan dilakukan setelah curah hujan di Desa Alas menurun,” jelas Ruswandi sembari mengaku bahwa pada saat kegiatan pengaspalan memang terjadi hujan lebat yang mengakibatkan semua material yang ada tergerus air.
Untuk diketahui, kegiatan pekerjaan pembangunan jalan dan Jembatan perbatasan di Ruas Sabuk Merah yang menggunakan dana APBN Bidang Bina Marga pada tahun 2018 lalu, seluruhnya kini sudah dalam masa pekerjaan akhir. Bahkan, sebagian besar kegiatan atau paket pekerjaan jalan dan jembatan, sudah dilakukan penyerahan tahap satu atau PHO. (Yantho)
Discussion about this post