
Kupang, inihari.co- Pemuda Katolik Republik Indonesia (PKRI) akan melaksanakan Kongres XVII (17) tahun 2018 di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Sesuai rencana, kongres tersebut akan diselenggarakan selama Tiga hari, terhitung sejak tanggal 7-9 Desember 2018, bertempat Milenium Ball Room Kupang.
Ketua Panitia – Ewalde Taek mengatakan, terpilihnya Kota Kupang sebagai tuan rumah pelaksanaan kongres telah sesuai dengan keputusan kongres XVI (16) di Batam pada tahun 2015 lalu.
Menurut Ewalde, tahun ini tema yang diangkat dalam kongres adalah Mewujudkan Peran dan Kepemimpinan Pemuda Dalam Memajukan Kesejahteraan Umum. Dan sesuai rencana, akan dihadiri dan dibuka secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Untuk peserta dan undangan diperkirakan mencapai seribuan orang, terdiri dari Pengurus Pusat (PP) Pemuda Katolik sebanyak 70 orang, Komisariat Daerah (Komda) dari 34 Provinsi sebanyak 102 orang, dan Komisariat Cabang (Komcab) sebanyak 900 orang dari 300 Komcab di seluruh Indonesia. Peserta dan para undangan tersebut akan mengikuti sejumlah agenda kongres, diantaranya ceremony pembukaan, seminar, dialog, sidang-sidang (Komisi dan Pleno), serta perumusan hasil Pleno.
“Ketua umum – dr. Karolin Margret Natasa bersama Sekretaris Jenderal – Christopher Nugroho dan jajaran pengurus pusat PKRI telah tiba di Kota Kupang dalam rangka audiens bersama Gubernur Nusa Tenggara Timur – Viktor Bungtilu Laiskodat dan Uskup Agung Kupang – Petrus Turang, sekaligus memastikan kesiapan panitia untuk pelaksanaan kongres nanti,” kata Ewalde, Sabtu (24/11/2018).
Ewalde menjelaskan, adapun maksud dan tujuan kongres tahun ini, yakni untuk mengevalusi perjalanan organisasi Pemuda Katolik Republik Indonesia selama satu periode berjalan, merumuskan kebijakan-kebijakan organisasi secara anisatoris untuk tiga tahun yang akan datang, dan memilih Ketua Umum (Ketum) dan pengurus pusat pemuda Katolik periode 2018 – 2021.
Berdasarkan pesan ketua umum Pemuda Katolik, Ewalde berharap kongres ini bisa menjadi hajatan konsolidasi antara orang muda Katolik se-Indonesia. Dan bagi pemuda Katolik di NTT dengan Katolik sebagai agama yang mendominasi di provinsi ini, diharapkan bisa menunjukan eksistensinya dalam mewujudkan cita-cita dan masa depan Gereja serta Bangsa.
“Semua umat Katolik di NTT juga diminta bersedia memberikan kontribusi nyata, baik berupa Doa dan dukungan agar kegiatan kongres dapat berjalan lancar sesuai yang diharapkan,” tutup Ewalde. (Yantho)
Discussion about this post