
Kupang, inihari.co- Gubernur Nusa Tenggara Timur, Frans Lebu Raya mengungkapkan rasa penyesalannya akibat belum terealisasinya pembangunan bendungan Lambo, Kabupaten Nagekeo. Padahal, bendungan itu memiliki kapasitas daya tampung sangat besar, mencapai 57 juta meter kubik air.
Menurut Gubernur Lebu Raya (Selasa, 22/05/2018), pihaknya sudah berkali-kali ke Nagekeo untuk membicarakan rencana pembangunan bendungan Lambo, tetapi masyarakat setempat belum mau menerima rencana pembangunan bendungan tersebut. Padahal, apabila bendung tersebut telah dibangun, maka masyarakat bisa membuka lahan persawahan, pertanian, peternakan, dan bahkan bisa menjadi tempat periwisata, dan yang terpenting adalah ketersediaan air baku.
Untuk diketahui, rencana pembangunan bendungan Lambo di Kabupaten Nagekeo hingga kini masih terkendala soal pembebasan lahan, karena masyarakat adat setempat masih belum memberikan lahan seluas 431 hektar.
Tujuh bendungan di NTT yang telah diprogramkan dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui Program Strategis Nasional yakni, bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Rotiklot di kabupaten Belu, Napun Gete di Sikka, Temef di Timor Tengah Selatan, Lambo di Nagekeo, Manikin di kabupaten Kupang, dan bendungan Kolhua di Kota Kupang yang rencananya akan dialihkan ke kabupaten Belu. (Yantho)
Discussion about this post