
Tripoli, inihari.co – Perdana Menteri Libya Abdullah al-Thinni baru saja lolos dari upaya pembunuhan oleh sekelompok pria bersenjata. Insiden ini terjadi saat PM yang diakui internasional itu meninggalkan sesi sidang parlemen.
Insiden ini kian menyoroti kemelut otoritas negara di Libya, yang mana dua pemerintahan dan dua parlemen yang bersekutu dengan faksi-faksi bersenjata, saling berebut kekuasaan.
PM Thinni kian dikritik karena menjalankan pemerintahan yang dianggap tak efektif di wilayah Libya timur, sejak ibukota Tripoli di Libya barat jatuh ke faksi rival, yang kini menguasai kementerian dan badan-badan penting pemerintah di Tripoli.
Dikatakan Thinni, dirinya meninggalkan sesi parlemen di kota Tobruk dengan kendaraan. Namun sekelompok pria bersenjata dalam beberapa mobil mengikuti mobilnya dan rombongan. Mereka pun kemudian melepaskan tembakan.
“Kami terkejut dengan banyaknya peluru … Terima kasih Tuhan, kami berhasil lolos,” ujar Thinni seperti dilansir Reuters, Rabu (27/5/2015). Ditambahkannya, salah seorang pengawalnya terluka dalam insiden yang terjadi Selasa, 26 Mei tersebut.
Kabinet Thinni menyatakan, pelaku penembakan tersebut adalah para penjahat bayaran yang sebelumnya telah mencoba menyerang parlemen.
Ketua parlemen Aqila Saleh sebelumnya telah meminta Thinni untuk meninggalkan sesi parlemen demi keselamatannya. Ini dikarenakan para demonstran yang menentang pemerintahannya, telah berkumpul di luar parlemen. Sidang parlemen pun dilanjutkan setelah Thinni pergi. (sumber:detiknews)
Discussion about this post