
Inihari.co — Dalam rangkaian pertemuan bilateral yang dilangsungkan di sela Konferensi Asia Afrika di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (23/4), Presiden Joko Widodo juga bertemu dengan Perdana Menteri Mesir Ibrahim Mahlab.
Sebagai dua negara dengan penduduk mayoritas Muslim, Jokowi dan Mahlab membahas kerja sama di berbagai bidang, termasuk sektor ekonomi, pertahanan hingga terorisme.
Menurut pesan teks dari Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto yang diterima CNN Indonesia, Jokowi dan Mahlab juga menyoroti persoalan instabilitas yang kini melanda Timur Tengah akibat aksi terorisme beberapa kelompok militan.
•
“Stabilitas Timur Tengah ditentukan oleh dua faktor, ditemukan solusi damai untuk masalah instabilitas Timur Tengah, dan aksi bersama untuk menumpas organisasi terorisme yang sekarang sudah di level negara,” bunyi teks dari Andi.
Mesir didera maraknya aksi berbagai kelompok militan di wilayah Sinai, termasuk mereka yang sudah berbaiat pada ISIS. Serangan bom kerap terjadi di berbagai wilayah, terutama setelah pergolakan politik berlarut-larut yang berhasil menggulingkan mantan Presiden Hosni Mubarak pada 2011.
Sebagai negara tetangga, Mesir juga ttak luput dari huru-hara perang saudara yang kini melanda Libya. Februari lalu misalnya, 21 warga Kristen Koptik Mesir yang bekerja di Libya dieksekusi oleh ISIS.
Menurut Andi, Pertemuan Jokowi dan Mahlab juga memberikan “perhatian khusus untuk kerja sama penguatan usaha kecil dan menengah di kedua negara.”
Jokowi juga dilaporkan menawarkan produk militer buatan Indonesia, selain juga meningkatkan dialog pertahanan kedua negara.
“RI menawarkan beberapa produk industri strategis pertahanan untuk Mesir,” tulis Andi.
Peringatan 60 tahun KAA berlangsung di Jakarta dan Bandung pada 19-24 April. Pada Jumat (24/4), para pemimpin dan delegasi negara akan bertolak ke Bandung untuk melakukan napak tilas KAA dari Savoy Homan menuju Gedung Merdeka via Jalan Asia Afrika.(sumber/cnn-indonesia)
Discussion about this post