
KUPANG, Inihari.co – Sudrajat Djiwandono menilai sosok Capres Prabowo Subianto sangat pluralis dan nasionalis, hal itu terbukti dengan latar belakang keluarganya, dimana dia terlahir dari seorang ibu beragama kristen, sehingga tidak diragukan lagi bahwa dia akan sangat menghargai perbedaan di negara ini.
Dia menjelaskan, Prabowo adalah anak ketiga dari empat bersaudara beragama muslim. Dua kakaknya, yakni Biantiningsih dan Maryani beragama Katolik. Sedangkan adik bungsunya Hashim Djojohadikusumo beragama Kristen.
Ia meyakini isu-isu yang mendiskreditkan Prabowo tentang suku, agama dan ras sudah terbantahkan. “Ada yang mengatakan partai-partai muslim mendukung Prabowo sehingga akan berbahaya bagi agama minoritas. Saya katakan tidak mungkin Prabowo akan mendiskriminasi agama-agama tertentu karena dia dari keluarga yang sangat pluralis,” kata Sudrajat.
Professor dari Nanyang Technological University itu juga menyebutkan adanya fitnah bahwa Prabowo akan mendiskriminasi warga keturunan Tionghoa. Fitnah ini merebak sebelum pemilu legislatif. “Tapi masyarakat tahu bahwa Prabowo-lah yang membawa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ke DKI menjadi Wakil Gubernur. Ini bukti Prabowo sangat pluralis,” kata Sudrajat, Rabu, 25/6 malam di Kupang.
Sudrajat juga menyayangkan fitnah kepada Prabowo terkait kerusuhan Mei 1998, penembakan mahasiswa Trisakti hingga isu pemecatan Prabowo dengan tidak hormat. Soal dalang kerusuhan Mei 1998, kata Sudrajat, perlu ditelusuri alasan Wiranto dan semua pimpinan TNI yang meninggalkan Jakarta hanya demi acara seremonial penggantian salah satu koamndan di jajaran Kostrad di Malang, Jawa Timur.
“Jadi saat terjadi kerusuhan, Wiranto dan pimpinan TNI lainnya tidak ada di Jakarta. Padahal sudah berulang-ulang kali Prabowo sampaikan ke Wiranto bahwa tidak boleh meninggalkan ibukota karena dalam keadaan darurat,” tandas Sudrajat. (RM)
Discussion about this post