KUPANG, Inihari.co – Dua orang korban Tenaga Kerja Wanita (TKW), Ice Baun dan Marni Baun asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang disekap di Medan dan diduga dipulangkan secara paksa oleh pihak Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang menampung mereka di Medan, saat mendatangi Markas Polda NTT rela mencium kaki Kabag Humas Polda NTT demi bertemu dengan Kapolda NTT.
Marni Baun yang saat itu ada di kursi roda karena cacat akibat disiksa di Medan bersama masyarakat serta Ice Baun yang melakukan teaterikal, mencium kaki Kabag Humas Polda NTT, Okto Riwu dan memohon agar bertemu langsung dengan Kapolda NTT, Brigjen Pol I Ketut Untung Yoga Ana untuk menyampaikan aspirasi mereka sebagai korban.
“Bapak, tolong kasih kami kesempatan untuk bertemu bapak Kapolda agar kami bisa sampaikan aspirasi kami. Kami sudah dua kali datang ke sini tapi belum ketemu pak Kapolda” kata Ice Baun yang saat itu mencium kaki Kabag Humas, Okto Riwu, Selasa, (17/6).
Massa yang bersama dengan kedua orang korban, menunggu hampir lebih dari dua jam terus melakukan negosiasi agar dapat bertemu dengan Kapolda NTT, namun Kapolda tidak ingin bertemu semua orang yang hadir saat itu.
Kabag Humas Polda NTT, Okto Riwu saat mengatakan bahwa permintaan Kapolda NTT hanya mengijinkan 4 orang sebagai perwakilan dari massa yang hadir. Akibatnya massa memberontak dan nyaris ricuh lantaran tidak ingin menggunakan perwakilan, tetapi Kapolda diminta agar keluar menerima semua massa di depan Mapolda NTT.
“Kapolda NTT turun saja kalau memang tidak mampu menyelesaikan persoalan ini, apalagi tidak mau mendengar aspirasi kami. Polisi terkesan membiarkan pelaku, Mohar di Medan yang menyiksa dan menyekap korban hingga saat ini nyatanya masih terus berkeliaran di Medan, berarti ini ada keterlibatan dari Polisi,” ujar, Paul salah satu Anggota dari Ampera NTT. (Mr)
Discussion about this post